Namun, penelitian juga menunjukkan gambaran yang tidak sesederhana itu.
Beberapa studi menemukan bahwa kadar kolesterol tinggi di usia tua justru bisa memberikan perlindungan tertentu pada otak.
Di sisi lain, fluktuasi kadar kolesterol pada lansia justru bisa meningkatkan risiko demensia.
Dengan kata lain, faktor usia dan kondisi kesehatan seseorang turut memengaruhi bagaimana kolesterol berdampak pada otak.
Kekhawatiran soal obat penurun kolesterol
Ada anggapan bahwa penggunaan statin (obat penurun kolesterol) bisa memperburuk fungsi otak. Namun, riset terbaru membantah hal ini.
Tidak ada bukti kuat yang menghubungkan statin dengan risiko demensia atau penurunan fungsi kognitif.
Sebaliknya, menjaga kadar kolesterol tetap terkendali justru memberi manfaat jangka panjang bagi kesehatan jantung dan otak.
Baca Juga: Memahami Viskositas Oli dan Pengaruhnya pada Performa Mesin Mobil Diesel dan Bensin
Menjaga keseimbangan kolesterol untuk otak sehat
Baik kolesterol di otak maupun di darah, keduanya sama-sama berperan penting. Yang perlu diingat, keseimbangan adalah kunci.
Kolesterol yang terlalu tinggi dalam darah berisiko mengganggu kesehatan otak di kemudian hari, sementara kolesterol otak yang terlalu rendah bisa menghambat fungsi saraf.
Gaya hidup sehat, seperti pola makan bergizi, olahraga teratur, dan pemeriksaan medis rutin, merupakan langkah nyata untuk menjaga kadar kolesterol tetap seimbang.
Dengan begitu, kita bukan hanya melindungi jantung, tetapi juga menjaga daya ingat, konsentrasi, dan kesehatan otak hingga usia lanjut.***(LL)
Artikel Terkait
Rahasia Tidur Lebih Nyenyak, 8 Tips Ampuh Hindari Begadang Setiap Malam
Mengapa Bangun Pagi Bisa Membuat Hidup Lebih Baik? Ini 9 Alasannya
Makan Bukan Sekadar Kenyang, Manfaat Psikologis dan Emosional dari Menikmati Makanan
Cara Mengatasi Sariawan Paling Ampuh yang Bisa Dilakukan di Rumah
Waspada, Minuman Manis Bisa Picu Rambut Rontok! Ini Nutrisi Penyelamatnya