Hasil penelitian pada hewan menunjukkan bahwa senyawa ini dapat membantu memperbaiki kerusakan hati sekaligus menekan kerusakan pada ginjal.
Lebih jauh lagi, vitamin U terbukti bisa mengurangi kerusakan paru-paru akibat kondisi tertentu, misalnya serangan epilepsi, sehingga berpotensi mendukung kesehatan organ vital secara keseluruhan.
3. Menurunkan Kadar Kolesterol
Penelitian awal mengindikasikan bahwa vitamin U dapat membantu menurunkan kadar kolesterol serta trigliserida dalam darah.
Walaupun bukti ilmiah yang ada masih terbatas dan memerlukan penelitian lebih lanjut, potensi vitamin U sebagai agen penurun kolesterol membuka peluang baru untuk mendukung kesehatan jantung serta mencegah penyakit kardiovaskular di masa depan.
4. Mempercepat Penyembuhan Luka
Tak hanya bermanfaat bagi sistem pencernaan dan organ dalam, vitamin U juga diduga memiliki efek positif bagi kulit. Senyawa ini dipercaya mampu melindungi kulit dari dampak buruk sinar ultraviolet (UV) sekaligus mempercepat penyembuhan luka.
Penelitian pada hewan maupun kultur sel menunjukkan bahwa penggunaan vitamin U secara topikal (oles) dapat mempercepat regenerasi jaringan kulit, sehingga luka lebih cepat pulih.
5. Bertindak sebagai Antioksidan
Manfaat lain dari vitamin U adalah sifat antioksidannya yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh. Dengan demikian, sel-sel tubuh dapat terlindungi dari kerusakan oksidatif.
Vitamin U juga mendukung fungsi hati dengan meningkatkan proses detoksifikasi alami, sehingga tubuh lebih efektif dalam membuang zat beracun dan menjaga kesehatan secara menyeluruh.
Baca Juga: Aksi Tolak Tunjangan DPR Berujung Ricuh, Mobil Anggota Dewan Jadi Sasaran
Walaupun bukan termasuk vitamin esensial, vitamin U memiliki berbagai manfaat menarik, mulai dari menjaga pencernaan, melindungi organ vital, hingga mendukung kesehatan kulit.
Meski penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan, tidak ada salahnya memperkaya pola makan dengan sumber vitamin U alami, seperti kubis dan sayuran sejenis, demi kesehatan yang lebih optimal.***(LL)