Judistira Dorong Masyarakat Hentikan Konsumsi Berlebihan untuk Cegah Timbunan Sampah Makanan Berlebih

ESENSI.TV, JAKARTA - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Judistira Hermawan, mengingatkan masyarakat untuk tidak berlebihan dalam konsumsi makanan sehari-hari.

Menurutnya, pola makan yang tidak terkendali sering berujung pada meningkatnya food waste atau sisa makanan yang masih layak konsumsi namun terbuang begitu saja.

Judistira menilai kebiasaan tersebut tidak hanya merugikan secara individu, tetapi juga memberi dampak luas terhadap lingkungan.

Ia menekankan bahwa mengonsumsi makanan secukupnya dapat membantu mengurangi timbunan sampah makanan yang kerap menjadi masalah di perkotaan.

Baca Juga: Aksi Tolak Tunjangan DPR Berujung Ricuh, Mobil Anggota Dewan Jadi Sasaran

Menurutnya, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta sejauh ini sudah memiliki sistem pengelolaan sampah yang cukup baik, bahkan mampu menangani volume sampah besar pada momen tertentu.

Namun, ia menegaskan bahwa upaya pemerintah tidak akan efektif tanpa kesadaran masyarakat dalam menjaga pola konsumsi.

Politisi kelahiran Jakarta pada 9 Desember 1975 ini menjelaskan, pengelolaan sampah makanan seharusnya dimulai dari rumah tangga.

Dengan mengonsumsi makanan secukupnya, maka potensi sisa makanan yang terbuang bisa ditekan. Ia juga mendorong agar masyarakat mulai memanfaatkan sisa makanan organik untuk diolah menjadi kompos.

Baca Juga: Rumah Sakit Jadi Sasaran, Serangan Israel ke Gaza Tewaskan 20 Orang, Termasuk 5 Jurnalis Internasional

Judistira mengapresiasi langkah sebagian masyarakat yang telah memiliki kesadaran dalam mengelola sisa makanan menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Menurutnya, tindakan sederhana itu akan memberikan dampak besar jika dilakukan secara kolektif, karena tidak hanya mengurangi timbunan sampah, tetapi juga mendukung terciptanya lingkungan yang lebih sehat.

Ia menambahkan bahwa fasilitas seperti TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle) bisa menjadi wadah penting bagi masyarakat untuk belajar dan menerapkan kebiasaan mengolah sampah.

Melalui fasilitas ini, sampah makanan dapat diubah menjadi produk yang berguna, sehingga tidak lagi hanya menjadi beban di tempat pembuangan akhir.