kecantikan-gaya-hidup

Waspadai Efek Jangka Panjang Makanan Olahan atau Junk Food terhadap Kesehatan

Senin, 7 Juli 2025 | 16:00 WIB
Ilustrasi. Makanan olahan mengandung zat aditif dan garam tinggi yang memperbesar peluang terkena penyakit kronis berbahaya. (Foto: Pexels)

ESENSI.TV, KESEHATAN - Makanan olahan kini menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup modern yang serba cepat dan instan.

Namun, efek konsumsi makanan olahan terhadap risiko penyakit kronis semakin terbukti melalui banyak studi ilmiah.

Produk seperti sosis, nugget, mi instan, makanan beku, dan camilan kemasan mengandung komposisi yang perlu diwaspadai.

Penggunaan bahan tambahan seperti pengawet, pewarna buatan, dan pemanis sintetis memicu berbagai reaksi kimia dalam tubuh.

Baca Juga: Beli Mobil Pertama? Ini 5 Tips Penting untuk Pemula agar Tak Salah Pilih

Selain rendah nutrisi, makanan ini cenderung tinggi garam, gula, dan lemak jenuh yang mempercepat proses peradangan.

Kebiasaan mengonsumsi makanan olahan secara rutin bisa memicu berbagai gangguan kesehatan serius dalam jangka panjang.

1. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Makanan olahan rata-rata mengandung kadar natrium sangat tinggi yang berdampak pada tekanan darah.

Kelebihan garam menyebabkan pembuluh darah menyempit, jantung bekerja lebih keras, dan tekanan darah meningkat.

Jika berlangsung lama, kondisi ini dapat menyebabkan hipertensi yang menjadi pintu masuk penyakit jantung koroner.

Selain itu, kandungan lemak trans dalam produk olahan juga berkontribusi pada penumpukan plak di pembuluh darah.

Kombinasi dari faktor-faktor ini menjadikan makanan olahan sebagai salah satu pemicu utama penyakit kardiovaskular.

Baca Juga: Pengakuan Pemuda di Malang yang Tusuk Tiga Pesilat Saat Konvoi: Kalau Saya Diam, Saya Mati

Halaman:

Tags

Terkini