Makanan olahan tinggi kalori tetapi miskin serat membuat tubuh cepat lapar dan makan lebih banyak.
Polanya mempercepat penambahan berat badan dan meningkatkan lemak viseral yang berbahaya bagi organ dalam.
Kelebihan lemak tubuh memicu pelepasan senyawa inflamasi yang membuat tubuh mengalami peradangan kronis.
Peradangan jangka panjang adalah faktor utama yang menghubungkan obesitas dengan berbagai penyakit degeneratif.
Karena itu, makanan olahan tak hanya menambah berat badan tetapi juga memperparah kondisi inflamasi tubuh.
Baca Juga: Tangani Akar Masalah Banjir, Judistira Dorong Kerja Sama Berbagai Pihak untuk Bereskan Lingkungan
Efek konsumsi makanan olahan terhadap risiko penyakit kronis meliputi gangguan jantung, diabetes, kanker, hingga peradangan sistemik.
Kandungan aditif, gula, garam, dan lemak jenuh tinggi dalam makanan olahan jadi pemicu utama kerusakan sel tubuh.
Kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji sebaiknya diimbangi dengan asupan makanan utuh dan alami yang kaya nutrisi.
Meningkatkan konsumsi sayur, buah, dan protein segar bisa menurunkan risiko penyakit kronis dalam jangka panjang.
Kesadaran memilih makanan menjadi langkah penting untuk menjaga kualitas hidup dan kesehatan tubuh secara menyeluruh.*** (LL)
Artikel Terkait
Bawa Banyak Manfaat, Ini Alasan Pentingnya Jalan Kaki 15 Menit setelah Makan
4 Manfaat Konsumsi Biji Chia Campur Air Lemon Sebelum Sarapan Setiap Pagi
Deretan Makanan Alami Penambah Daya Tahan Tubuh yang Jarang Diketahui
Jangan Biasakan! Ini Bahaya Tidur dengan Makeup yang Merusak Kulit Tanpa Disadari
Emosi Negatif Bikin Sakit! Ini Langkah Ampuh Mengaturnya agar Tak Merusak Tubuh Fisik