Senin, 22 Desember 2025

Waspadai Efek Jangka Panjang Makanan Olahan atau Junk Food terhadap Kesehatan

Photo Author
- Senin, 7 Juli 2025 | 16:00 WIB
Ilustrasi. Makanan olahan mengandung zat aditif dan garam tinggi yang memperbesar peluang terkena penyakit kronis berbahaya. (Foto: Pexels)
Ilustrasi. Makanan olahan mengandung zat aditif dan garam tinggi yang memperbesar peluang terkena penyakit kronis berbahaya. (Foto: Pexels)

Makanan olahan tinggi kalori tetapi miskin serat membuat tubuh cepat lapar dan makan lebih banyak.

Polanya mempercepat penambahan berat badan dan meningkatkan lemak viseral yang berbahaya bagi organ dalam.

Kelebihan lemak tubuh memicu pelepasan senyawa inflamasi yang membuat tubuh mengalami peradangan kronis.

Peradangan jangka panjang adalah faktor utama yang menghubungkan obesitas dengan berbagai penyakit degeneratif.

Karena itu, makanan olahan tak hanya menambah berat badan tetapi juga memperparah kondisi inflamasi tubuh.

Baca Juga: Tangani Akar Masalah Banjir, Judistira Dorong Kerja Sama Berbagai Pihak untuk Bereskan Lingkungan

Efek konsumsi makanan olahan terhadap risiko penyakit kronis meliputi gangguan jantung, diabetes, kanker, hingga peradangan sistemik.

Kandungan aditif, gula, garam, dan lemak jenuh tinggi dalam makanan olahan jadi pemicu utama kerusakan sel tubuh.

Kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji sebaiknya diimbangi dengan asupan makanan utuh dan alami yang kaya nutrisi.

Meningkatkan konsumsi sayur, buah, dan protein segar bisa menurunkan risiko penyakit kronis dalam jangka panjang.

Kesadaran memilih makanan menjadi langkah penting untuk menjaga kualitas hidup dan kesehatan tubuh secara menyeluruh.*** (LL)

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: healthline.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X