Senin, 22 Desember 2025

Waspada Bahaya Tersembunyi Earphone! Bagaimana Volume Tinggi Merusak Pendengaran Perlahan

Photo Author
- Minggu, 23 November 2025 | 13:00 WIB
Ilustrasi. Volume earphone berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pendengaran dan meningkatkan risiko penurunan fungsi otak. (Foto: Freepik)
Ilustrasi. Volume earphone berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pendengaran dan meningkatkan risiko penurunan fungsi otak. (Foto: Freepik)

ESENSI.TV, GAYA HIDUP - Mendengarkan musik favorit lewat earphone mungkin terasa seperti momen relaksasi terbaik. 

Namun, kebiasaan ini bisa berubah menjadi ancaman bila dilakukan terlalu lama atau dengan volume yang tinggi. 

Banyak orang tidak sadar bahwa paparan suara keras dalam jangka panjang dapat memicu gangguan pendengaran di masa depan.

Menurut berbagai penelitian, anak-anak, remaja, hingga dewasa muda menjadi kelompok paling rentan karena kebiasaan mendengarkan musik berjam-jam setiap hari, sering kali melewati batas aman 70 desibel yang direkomendasikan National Institutes of Health (NIH). 

Baca Juga: Pusat PPA DKI Jakarta Buka Rekrutmen Tenaga Ahli dan Pelayanan Tahun Anggaran 2026, cek Syarat Lengkapnya

Bahkan, WHO memperkirakan sekitar 50% orang berusia 12–35 tahun berisiko mengalami gangguan pendengaran akibat paparan suara keras dari perangkat audio pribadi.

Dr. Daniel Fink dari Quiet Coalition menyatakan bahwa banyak orang masih keliru menganggap penurunan pendengaran sebagai bagian normal dari proses penuaan. 

Padahal, sebagian besar kasus justru merupakan kerusakan akibat kebisingan, sama seperti keriput pada kulit yang sebagian besar merupakan efek paparan sinar matahari, bukan sekadar usia.

Dampak Kesehatan Akibat Gangguan Pendengaran

Fink dan ahli audiologi Jan Mayes mengkaji sejumlah penelitian tentang penggunaan perangkat audio pribadi dan menemukan satu kesimpulan besar: headphone dan earbud dapat merusak pendengaran jika digunakan secara berlebihan.

Baca Juga: Dari Mercusuar Kolonial hingga Spot Snorkeling Favorit, Nikmati Pesona Lengkap Pulau Biawak

Pada generasi muda, perangkat audio pribadi menjadi sumber utama paparan kebisingan. 

Fink memperingatkan bahwa jika pola ini terus berlanjut, banyak orang akan mengalami gangguan pendengaran berat saat memasuki usia 40-an, setara dengan kondisi pendengaran kakek-nenek mereka yang berusia 70–80 tahun.

Gangguan pendengaran bukan hanya membuat komunikasi terganggu, tetapi juga berhubungan erat dengan penurunan fungsi kognitif. Sebuah penelitian tahun 2011 menemukan bahwa:

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: healthline

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X