Ketika Gen Z Bersuara, Media Sosial Jadi Senjata Politik Baru

ESENSI.TV, GAYA HIDUP - Gen Z kini sedang getolnya menunjukkan wajah baru mereka di dunia politik. 

Berbeda dengan generasi sebelumnya yang cenderung pasif atau mengikuti arus, Gen Z justru aktif memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk menyuarakan pandangan, mengadvokasi isu penting, dan bahkan mempengaruhi kebijakan publik.

Politik bagi mereka bukan sekadar memilih pemimpin, melainkan tentang turut serta dalam perubahan sosial yang nyata.

Berbeda dari stereotip generasi muda yang apatis, Gen Z cenderung memiliki kesadaran politik yang tinggi. 

Baca Juga: Jangan Remehkan Daun Sukun! Ternyata Punya Segudang Manfaat untuk Kesehatan Tubuh

Mereka lebih sering mencari informasi dari berbagai sumber, mulai dari portal berita digital, media sosial, hingga kanal YouTube dan podcast. 

Keterbukaan informasi ini membuat mereka lebih kritis terhadap kebijakan pemerintah, isu sosial, hingga fenomena global seperti perubahan iklim dan kesetaraan gender.

Menurut survei terbaru, sebagian besar Gen Z menyatakan pentingnya peran mereka dalam demokrasi. 

Mereka memahami bahwa suara mereka tidak hanya berlaku pada pemilu, tetapi juga dalam bentuk kampanye digital, petisi online, dan gerakan komunitas yang menuntut perubahan nyata.

Baca Juga: Prabowo Setujui Anggaran Rp5 Triliun, 30 Rangkaian KRL Baru Siap Kurangi Kepadatan Penumpang

Memanfaatkan Media Sosial untuk Perubahan

Media sosial menjadi senjata utama Gen Z dalam memengaruhi opini publik. Twitter, Instagram, TikTok, hingga platform baru seperti Threads, digunakan untuk menyebarkan informasi, menggalang dukungan, dan membangun narasi kritis terhadap isu-isu sosial. 

Strategi ini memungkinkan pesan mereka menjangkau audiens yang lebih luas tanpa harus melalui jalur politik formal.

Fenomena ini terlihat jelas dalam gerakan-gerakan sosial di berbagai negara, di mana Gen Z berhasil mengangkat isu-isu seperti keadilan sosial, pendidikan, kesehatan mental, dan perubahan iklim.