Mengganti waktu berselancar online dengan aktivitas nyata seperti olahraga, membaca, atau berkumpul dengan teman.
Baca Juga: Sungai Maron Pacitan, Petualangan Menyusuri Amazon di Tanah Jawa
Mengapa Tren Ini Tumbuh di Kalangan Gen Z
Menariknya, meskipun Gen Z dikenal sangat digital, mereka juga justru menjadi kelompok yang paling vokal soal pentingnya kesehatan mental dan keseimbangan hidup.
Pandemi COVID-19 menjadi titik balik besar, yakni belajar, bekerja, dan bersosialisasi dari layar membuat mereka sadar bahwa koneksi virtual tidak bisa sepenuhnya menggantikan interaksi manusia.
Selain itu, algoritma media sosial yang semakin pintar justru membuat banyak Gen Z merasa kehilangan kendali atas waktu dan perhatian mereka.
Dari sinilah muncul kesadaran baru: bahwa mengatur penggunaan teknologi bukan berarti ketinggalan zaman, tapi justru bentuk kedewasaan digital.
Baca Juga: Perum Jasa Tirta II Buka Lowongan 2025 untuk Lulusan D3, Simak Posisi dan Syarat Lengkapnya
Langkah Kecil Menuju Hidup Lebih Sadar
Beberapa komunitas Gen Z kini mulai mengampanyekan gaya hidup digital minimalis di berbagai platform, seperti melalui tagar #DigitalDetox, #OfflineIsOkay, atau #MindfulScrolling. Banyak dari mereka berbagi tips sederhana, misalnya:
Menonaktifkan notifikasi media sosial.
Mengatur jam "tanpa layar” sebelum tidur dan setelah bangun.
Menghapus aplikasi selama masa ujian atau pekerjaan penting.
Mengikuti kegiatan outdoor seperti hiking atau olahraga tanpa ponsel.
Langkah-langkah kecil ini terbukti membantu mereka merasa lebih fokus, tenang, dan terhubung dengan dunia nyata.
Artikel Terkait
Stop Galbay! Begini 5 Cara Gen Z Bisa Terbebas dari Pinjol dan Hidup Lebih Tenang
5 Hal yang Bisa Dilakukan Gen Z Saat Melihat Teman Jadi Korban Bullying
Jangan Diam! 5 Cara Gen Z Bertahan dan Menjaga Mental Saat Jadi Korban Bullying
Gen Z Wajib Tahu! Ini Tanda Lowongan Kerja Bodong yang Harus Segera Dihindari
Rutinitas Malam Gen Z yang Wajib Dicoba untuk Menjaga Kesehatan Mental dan Tidur Lebih Berkualitas