Sungai Maron Pacitan, Petualangan Menyusuri Amazon di Tanah Jawa

ESENSI.TV, PACITAN - Bayangkan kamu duduk di atas perahu kayu sederhana, angin lembut menyapu wajah, sementara suara gemericik air berpadu dengan kicauan burung dari balik rimbunnya pepohonan.

Pemandangan hijau di kanan kiri berpadu dengan warna air sungai yang kehijauan, menciptakan harmoni alam yang sulit ditemukan di tempat lain.

Inilah Sungai Maron, permata tersembunyi di Kabupaten Pacitan yang kerap dijuluki The Amazon of Java karena keindahannya begitu mirip hutan tropis di pedalaman Amerika Selatan.

Baca Juga: Panduan Memilih Kapasitas Mesin Mobil yang Tepat Sesuai Kebutuhan

Jika selama ini Pacitan dikenal dengan pantai-pantainya yang menawan, Sungai Maron menawarkan petualangan yang berbeda, pengalaman menyusuri sungai alami sejauh hampir 5 kilometer hingga bermuara di Pantai Ngiroboyo.

Tak heran jika destinasi ini menjadi salah satu ikon wisata Pacitan yang wajib masuk daftar kunjunganmu.

Pesona Sungai Maron 

Begitu menaiki perahu tradisional yang dikemudikan warga setempat, kamu akan diajak melintasi jalur air yang berkelok dan tenang.

Perjalanan biasanya memakan waktu sekitar 30–45 menit, tergantung arus sungai.

Sambil berlayar, pandanganmu akan dimanjakan oleh dinding tebing tinggi yang ditumbuhi aneka vegetasi tropis, dari kelapa, bambu, hingga pepohonan rindang yang menaungi aliran sungai.

Baca Juga: Tak Sempat di Pagi Hari? Ini Alasan Olahraga Malam Justru Baik untuk Jantung

Sungai ini tampak seperti cermin hijau alami, jernih dan tenang, sehingga kamu bisa melihat pantulan pepohonan di permukaannya.

Di beberapa titik, sinar matahari menembus sela-sela daun, menghasilkan pemandangan bak lukisan hidup. Tak perlu filter kamera, setiap sudutnya sudah sangat instagramable!

Selain susur sungai, kamu juga bisa berhenti sejenak di beberapa spot foto menarik, seperti ayunan di tepi sungai atau dermaga bambu yang unik.