Meski begitu, ada tantangan yang perlu diperhatikan. Tidak semua konten edukatif memiliki dasar yang valid.
Kadang, kecepatan membuat konten membuat informasi jadi kurang akurat.
Karena itu, literasi digital sangat penting agar audiens bisa membedakan mana konten edukatif yang kredibel dan mana yang hanya mengikuti tren.
Selain itu, konten singkat juga berisiko membuat orang hanya memahami permukaan tanpa menggali lebih dalam.
Maka, penting bagi penonton untuk tetap menjadikan konten edukatif sebagai pintu masuk, bukan satu-satunya sumber belajar.
Gen Z berhasil mengubah wajah pendidikan melalui kreativitas digital. Mereka membuktikan bahwa belajar tidak harus membosankan, melainkan bisa menyenangkan, interaktif, bahkan menghibur.
Dengan memadukan teknologi, tren, dan kreativitas, mereka menciptakan konten edukatif yang mampu menjangkau jutaan orang dalam hitungan detik.
Ke depan, peran Gen Z ini akan semakin penting. Bukan hanya sebagai generasi yang belajar, tetapi juga sebagai generasi yang mengajar dengan cara baru.
Belajar kini tidak lagi terbatas ruang kelas, karena berkat Gen Z, ruang belajar bisa hadir di layar ponsel siapa saja.***(LL)
Artikel Terkait
5 Cara Efektif Ala Gen Z untuk Pulih dan Bangkit Setelah Patah Hati yang Menguras Emosi
Tips Finansial Gen Z, Rahasia Agar Gaji Tidak Cepat Habis
Cara Gen Z Hadapi Teman Toxic dengan Bijak agar Mental Lebih Kuat dan Lingkungan Tetap Sehat
7 Cara Manajemen Stres ala Gen Z untuk Hidup Lebih Tenang dan Seimbang
Workout Ala Gen Z, Dari Aplikasi Digital hingga Yoga Santai