2. Atur Pernapasan dan Relaksasi Otot
Saat emosi negatif muncul, tubuh cenderung menegang dan pernapasan menjadi pendek serta dangkal.
Teknik pernapasan dalam secara perlahan mampu menurunkan detak jantung dan memberi sinyal tenang pada otak.
Latihan relaksasi otot progresif juga bisa meredakan ketegangan yang muncul di leher, bahu, dan punggung.
Kombinasi ini membantu sistem saraf parasimpatik aktif kembali untuk menetralkan reaksi tubuh terhadap stres.
Lakukan latihan ini di pagi dan malam hari agar efek relaksasinya lebih optimal dan berkelanjutan.
Baca Juga: Minta Perlindungan Hukum, Bumigas Energi Surati Presiden Prabowo
3. Salurkan Emosi dengan Cara Fisik yang Aman
Emosi yang menumpuk dalam tubuh perlu disalurkan agar tidak berubah menjadi gangguan fisik jangka panjang.
Olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga, atau menari bisa menjadi media pelepasan emosi yang sehat.
Gerakan tubuh memberi ruang bagi emosi untuk keluar secara alami tanpa harus melalui ledakan kemarahan.
Selain itu, aktivitas fisik memicu pelepasan endorfin yang membantu menyeimbangkan suasana hati.
Rutinitas olahraga rutin terbukti menurunkan kecemasan, memperbaiki tidur, dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Baca Juga: Jaga Nama Baik Keluarga, Menteri UMKM Pastikan Perjalanan Istri ke Eropa Tak Gunakan Uang Negara
4. Batasi Paparan Pemicu Stres yang Tidak Perlu
Artikel Terkait
Waspadai Dampak Minum Kopi Terlalu Banyak bagi Kesehatan Jantung
Bawa Banyak Manfaat, Ini Alasan Pentingnya Jalan Kaki 15 Menit setelah Makan
4 Manfaat Konsumsi Biji Chia Campur Air Lemon Sebelum Sarapan Setiap Pagi
Deretan Makanan Alami Penambah Daya Tahan Tubuh yang Jarang Diketahui
Jangan Biasakan! Ini Bahaya Tidur dengan Makeup yang Merusak Kulit Tanpa Disadari