internasional

Rumah Sakit Jadi Sasaran, Serangan Israel ke Gaza Tewaskan 20 Orang, Termasuk 5 Jurnalis Internasional

Selasa, 26 Agustus 2025 | 09:00 WIB
Kontributor Al Jazeera, Mohammed Salama, salah satu jurnalis internasional yang menjadi korban tewas. (Foto: Instagram @eye.on.palestine)

Militer Israel (IDF) mengakui melakukan serangan di sekitar rumah sakit dan berjanji akan melakukan investigasi.

Baca Juga: 10 Kebiasaan Simple Anti Malas yang Wajib Dicoba Gen Z Biar Tetap Produktif

“IDF tidak menargetkan jurnalis dan menyesalkan jatuhnya korban sipil. Kami akan menyelidiki sesuai hukum internasional,” ujar Brigadir Jenderal Effie Defrin.

Serangan ini memicu kemarahan luas. Serikat Jurnalis Palestina menyebut tindakan Israel ini sebagai perang terbuka terhadap media bebas dengan tujuan membungkam liputan perang.

Mereka menegaskan bahwa lebih dari 240 jurnalis Palestina telah tewas sejak 7 Oktober 2023.

Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) juga mengecam keras serangan ini, menyebutnya sebagai bagian dari pola serangan ilegal terhadap pers.

Menurut CPJ, setidaknya 197 pekerja media tewas selama perang, dengan mayoritas korban adalah warga Palestina di Gaza.

Baca Juga: Menjelajah Gunung Gede, Pesona Savana Suryakencana hingga Puncaknya yang Megah

Pemerintah Palestina di Ramallah mendesak Dewan Keamanan PBB segera mengambil tindakan nyata untuk memberikan perlindungan bagi jurnalis di wilayah konflik.

Serangan ke Rumah Sakit Nasser bukanlah insiden tunggal. Dua minggu sebelumnya, Israel juga menewaskan Anas Al-Sharif, koresponden senior Al Jazeera, bersama empat jurnalis lain. 

Israel bahkan mengakui secara spesifik menargetkan Sharif dengan tuduhan bekerja sama dengan Hamas, tuduhan yang dibantah keras Al Jazeera.

Selain itu, pada Oktober 2023, Issam Abdallah, jurnalis Reuters, tewas di Lebanon selatan akibat tembakan tank Israel. Hingga kini, hasil investigasi insiden itu belum diumumkan.

Israel sejak awal perang melarang jurnalis asing masuk ke Gaza. Alhasil, liputan dari wilayah konflik hampir sepenuhnya mengandalkan jurnalis Palestina lokal.

Banyak dari mereka telah bekerja bertahun-tahun dengan media internasional dan kini berada di garis depan risiko kematian.

Baca Juga: Adies Kadir Mengaku Salah Sebut Soal Tunjangan Anggota DPR, Netizen: Tunjukkan Datanya Biar Percaya

Halaman:

Tags

Terkini