ESENSI.TV, ISRAEL - Konflik berkepanjangan antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza kembali menunjukkan tanda-tanda kebuntuan, terutama setelah pernyataan terbaru dari Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz.
Dalam situasi yang semakin memburuk, Israel menegaskan bahwa mereka akan mempertahankan keberadaan militer di zona penyangga yang dibentuk di wilayah Gaza.
Bahkan, hal itu akan tetap terjadi meski kesepakatan damai atau gencatan senjata berhasil tercapai.
Baca Juga: Di Balik Tren Healing Ala Gen Z: Self Care atau Sekadar Pelarian?
Pernyataan tersebut disampaikan Katz pada Rabu, usai pertemuan dengan jajaran militer.
Ia menegaskan bahwa berbeda dari pendekatan sebelumnya, kali ini militer Israel (IDF) tidak akan menarik pasukan dari wilayah yang telah berhasil direbut.
“Kami tidak akan mundur dari wilayah yang telah dibersihkan. IDF akan tetap berada di zona penyangga, baik secara sementara maupun permanen, guna melindungi warga sipil dari potensi ancaman di masa depan,” ujarnya, dikutip pad Kamis, 17 April 2025.
Sejak melanjutkan operasi militer pada pertengahan Maret lalu, Israel telah memperluas kontrolnya hingga ke sekitar 30% wilayah Gaza.
Baca Juga: Surga Alam di Puncak Pangalengan, Menikmati Ketinggian di Wayang Windu Panenjoan
Mereka membentuk jalur keamanan yang memisahkan pejuang Hamas dari wilayah perbatasan.
Mereka juga memaksa lebih dari dua juta warga Palestina untuk berpindah ke area yang semakin sempit, terutama di bagian selatan Gaza dan sepanjang garis pantai.
Di Gaza selatan, pasukan Israel telah menguasai Rafah, kota perbatasan penting yang berbatasan langsung dengan Mesir.
Mereka juga bergerak menuju koridor strategis yang disebut sebagai “Koridor Morag”, membentang dari timur Gaza hingga ke Laut Mediterania.
Baca Juga: RSUI Buka Lowongan Perawat PTT 2025, Simak Syarat dan Jadwal Seleksinya