Wilayah ini terletak di antara Rafah dan Khan Younis. Di sisi lain, zona penyangga juga diperluas di wilayah Netzarim di pusat Gaza serta di Shejaia, kawasan timur Kota Gaza di utara.
Meski Israel mengklaim telah menewaskan ratusan pejuang Hamas, termasuk beberapa komandan senior, tindakan ini memicu keprihatinan mendalam dari PBB dan sejumlah negara Eropa.
Menurut OCHA, lembaga kemanusiaan PBB, lebih dari 400.000 warga Palestina kembali mengungsi sejak konflik meletus kembali pada 18 Maret, menyusul dua bulan ketenangan relatif.
Data terakhir menunjukkan sedikitnya 1.630 korban jiwa akibat serangan udara dan artileri Israel.
Baca Juga: Mobil Sulit Dinyalakan? Kenali Gejala dan Cara Menangani Kerusakan Dinamo Starter Mobil
Organisasi Médecins Sans Frontières (MSF) menggambarkan kondisi di Gaza sebagai “kuburan massal.”
Amande Bazerolle, koordinator darurat MSF di wilayah tersebut, menyampaikan bahwa mereka menyaksikan langsung kehancuran besar dan pengusiran paksa terhadap penduduk sipil di hampir seluruh wilayah Gaza.
Sementara itu, Israel masih menahan distribusi bantuan kemanusiaan ke Gaza sejak awal Maret.
Meski demikian, Gallant mengatakan pihaknya sedang membangun sistem yang memungkinkan penyaluran bantuan melalui perusahaan-perusahaan sipil di masa depan.
Baca Juga: Rahasia Sehat dari Daun Katuk: Sayuran Sederhana dengan Segudang Manfaat Kesehatan untuk Semua Usia
Namun, ia menegaskan bahwa pembatasan terhadap pengiriman bantuan akan tetap diberlakukan untuk sementara waktu.
Ia juga menyebut bahwa Israel akan terus menjalankan rencana evakuasi bagi warga Gaza yang ingin meninggalkan daerah tersebut, meskipun hingga kini belum jelas negara mana yang bersedia menerima para pengungsi.***(LL)
Artikel Terkait
Tak Hanya Sisakan Reruntuhan, Ribuan Korban Teramputasi di Gaza Hidup dalam Ketidakpastian dan Krisis Perawatan
Perang Dagang Memanas, Xi Jinping Respon Kenaikan Tarif Trump dengan Langkah Balasan Agresif
Beri Sinyal Damai Dagang ke Beijing, Trump Melunak Longgarkan Tarif Elektronik China
Perang Dagang Makin Panas, China Sindir Trump dan Musk Lewat Video AI
Isu Pangkalan Militer Rusia di Biak Jadi Sorotan Internasional, DPR Tegas Menolak Karena Hal Ini