Hingga saat ini, 18 dari mereka telah dibebaskan, sementara lebih dari 60 sandera pria yang berusia wajib militer masih ditahan hingga tahap kedua perundingan dimulai.
Negosiasi tahap kedua dijadwalkan berlangsung pada Selasa (4/2) dan mencakup pembicaraan mengenai pembebasan sisa sandera serta kemungkinan penarikan pasukan Israel dari Gaza.
Jika kesepakatan ini tercapai, maka perang di wilayah tersebut dapat dihentikan secara permanen.
Baca Juga: Menjelajahi Keindahan Mistis Kawah Putih, Destinasi Eksotis di Bandung Selatan
Hamas Tuduh Israel Hambat Bantuan Kemanusiaan
Di tengah negosiasi yang berlangsung, Hamas menuduh Israel memperlambat implementasi bagian kemanusiaan dari perjanjian tersebut.
Menurut juru bicara Hamas, Hazem Qassem, hingga saat ini Israel belum memberikan izin masuk untuk bantuan medis, bahan makanan, bahan bakar, serta peralatan rekonstruksi yang sangat dibutuhkan warga Gaza.
"Kami meminta para mediator dan penjamin perjanjian gencatan senjata untuk menekan Israel agar segera mengizinkan masuknya bantuan yang dijanjikan," ujar Qassem.
Hingga saat ini, Israel belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan tersebut.
Sementara itu, kondisi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk, dengan ribuan warga membutuhkan bantuan mendesak untuk bertahan hidup di tengah konflik yang belum sepenuhnya mereda.***(LL)
Artikel Terkait
Israel Bersiap Beri Persetujuan Akhir untuk Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Hamas
Keputusan Final, Akhirnya Israel Setujui Gencatan Senjata dengan Hamas
Di Tengah Gencatan Senjata, Operasi Militer Israel di Jenin Paksa Ratusan Warga Mengungsi
Hamas dan Israel Lanjutkan Pertukaran Tahanan, Empat Tentara Wanita Dibebaskan
Batas Waktu Penarikan Pasukan Dilanggar, Israel Tewaskan 22 Warga Sipil di Lebanon Selatan