ESENSI.TV, INTERNASIONAL - Ketegangan di Lebanon selatan kembali meningkat ketika pasukan Israel menyerang warga sipil yang mencoba kembali ke rumah mereka pada Minggu.
Serangan ini terjadi setelah batas waktu penarikan pasukan Israel yang ditetapkan dalam gencatan senjata berlalu.
Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Lebanon, sebanyak 22 orang tewas dan 124 lainnya terluka di berbagai lokasi akibat tindakan pasukan Israel.
Israel sebelumnya menyatakan akan tetap mempertahankan pasukan di wilayah tersebut karena menilai Lebanon belum memenuhi syarat perjanjian gencatan senjata.
Baca Juga: Manchester United Menang Berkat Keberuntungan, Bungkam Fulham yang Gagal Tampil Maksimal
Salah satu syaratnya adalah memastikan wilayah Lebanon selatan bebas dari senjata Hizbullah dan penempatan tentara Lebanon.
Situasi di Lapangan
Militer Lebanon melaporkan bahwa salah satu tentaranya termasuk di antara korban tewas dalam serangan tersebut.
Mereka menuduh Israel sengaja menunda penarikan pasukan, yang seharusnya menjadi bagian dari kesepakatan yang dimediasi Amerika Serikat.
Serangan besar Israel pada hari Minggu itu menyasar warga yang berusaha kembali ke desa mereka, meskipun desa tersebut masih berada di bawah kendali militer Israel.
Baca Juga: Kemensos dan BNPT Bersinergi, Perkuat Rehabilitasi Sosial bagi Eks Napiter dan Korban Terorisme
Militer Israel mengklaim bahwa pasukannya melepaskan tembakan peringatan terhadap individu yang dianggap mengancam.
“Pasukan kami menghadapi ancaman langsung dari sejumlah tersangka yang mendekati posisi kami,” demikian pernyataan militer Israel.
Beberapa individu juga dilaporkan ditangkap di lokasi kejadian.
Artikel Terkait
Langkah Awal Perdamaian, Israel dan Hamas Akhirnya Sepakati Gencatan Senjata
Israel Bersiap Beri Persetujuan Akhir untuk Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Hamas
Keputusan Final, Akhirnya Israel Setujui Gencatan Senjata dengan Hamas
Di Tengah Gencatan Senjata, Operasi Militer Israel di Jenin Paksa Ratusan Warga Mengungsi
Hamas dan Israel Lanjutkan Pertukaran Tahanan, Empat Tentara Wanita Dibebaskan