Senin, 22 Desember 2025

Pasca Kecelakaan Udara Maut, AS Batasi Penerbangan Helikopter di Dekat Bandara Reagan, Black Box Helikopter Ditemukan

Photo Author
- Sabtu, 1 Februari 2025 | 09:00 WIB
Sebuah kapal Penjaga Pantai AS dengan derek datang ke lokasi untuk mencoba dan mengambil sisa-sisa helikopter Black Hawk di dekat Bandara Nasional Ronald Reagan Washington. (Foto: reuters.com)
Sebuah kapal Penjaga Pantai AS dengan derek datang ke lokasi untuk mencoba dan mengambil sisa-sisa helikopter Black Hawk di dekat Bandara Nasional Ronald Reagan Washington. (Foto: reuters.com)

ESENSI.TV, INTERNASIONAL - Amerika Serikat kembali berduka setelah kecelakaan udara tragis di Washington menewaskan 67 orang. 

Sebuah pesawat penumpang American Airlines bertabrakan dengan helikopter militer di udara sebelum keduanya jatuh ke Sungai Potomac pada Rabu malam. 

Peristiwa ini menjadi kecelakaan udara paling mematikan di AS dalam dua dekade terakhir. 

Menyusul insiden tersebut, pihak berwenang segera mengambil langkah pencegahan dengan membatasi penerbangan helikopter di sekitar Bandara Nasional Reagan Washington demi menghindari kejadian serupa.

Baca Juga: Dua Ganda Putri Indonesia Lolos ke Semifinal, Selangkah Lagi Menuju All-Indonesian Final

Kotak Hitam Helikopter Berhasil Ditemukan

Pada Jumat, tim penyelidik dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) berhasil menemukan kotak hitam dari helikopter militer yang terlibat dalam tabrakan. 

Perangkat ini berisi rekaman data penerbangan serta suara dalam kokpit yang dapat memberikan petunjuk mengenai peristiwa sebelum kecelakaan terjadi. 

Selain itu, rekaman suara kokpit dan data penerbangan dari pesawat CRJ700 milik American Airlines juga akan dianalisis untuk mengungkap penyebab insiden ini.

Menurut anggota NTSB Todd Inman, dewan telah melakukan wawancara dengan pengontrol lalu lintas udara, termasuk petugas yang bertugas di menara pengawas Bandara Reagan saat kecelakaan terjadi. 

Baca Juga: Pilihan Tepat untuk Gen Z, Inilah Jurusan Kuliah Paling Menjanjikan di Era Digital

Namun, pihak berwenang belum mengungkap penyebab pasti tabrakan tersebut dan menegaskan bahwa mereka tidak akan berspekulasi sebelum penyelidikan selesai.

"NTSB adalah lembaga independen dan telah menjadi standar emas dalam investigasi keselamatan transportasi selama 58 tahun. Tugas kami adalah menemukan fakta dan memastikan tragedi ini tidak terulang di masa depan," ujar Inman. 

Ia juga menegaskan bahwa dirinya belum berbicara dengan Presiden Donald Trump atau pihak Gedung Putih terkait kecelakaan ini.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X