Senin, 22 Desember 2025

Setelah Bersitegang Selama Enam Jam, Upaya Penangkapan Presiden Yoon Suk Yeol Gagal Dilakukan

Photo Author
- Sabtu, 4 Januari 2025 | 09:00 WIB
Beberapa Pejabat CIO dan polisi bersitegang dengan Pasukan pengawal presiden dan massa pendukungnya di gerbang kompleks Yoon Suk Yeol.(Foto: reuters.com)
Beberapa Pejabat CIO dan polisi bersitegang dengan Pasukan pengawal presiden dan massa pendukungnya di gerbang kompleks Yoon Suk Yeol.(Foto: reuters.com)

ESENSI.TV, INTERNASIONAL - Korea Selatan diguncang insiden dramatis ketika pasukan pengawal presiden dan militer menghadang pihak berwenang yang hendak menangkap Presiden dimakzulkan Yoon Suk Yeol pada Jumat pagi. 

Pertikaian sengit ini berlangsung selama enam jam di kompleks kediaman Yoon di pusat kota Seoul.  

Yoon Suk Yeol, yang tengah menghadapi penyelidikan kriminal atas tuduhan pemberontakan, menjadi presiden pertama dalam sejarah Korea Selatan yang menerima surat perintah penangkapan saat masih menjabat. 

Tuduhan tersebut terkait dengan pemberlakuan darurat militer pada 3 Desember lalu, yang memicu kontroversi besar di negara tersebut.  

Baca Juga: Ini Dia 5 Ide Bisnis Kreatif untuk Gen Z, Dari Thrift Shop hingga Brand Kosmetik  

Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) menyatakan bahwa upaya penangkapan tersebut terhambat oleh situasi yang sulit. 

"Hampir mustahil untuk melaksanakan surat perintah penangkapan karena kebuntuan yang terjadi," ungkap CIO dalam pernyataannya.  

Penghalangan oleh Pasukan Pengawal  

Ratusan pendukung Yoon berkumpul di sekitar kediamannya sejak dini hari.

Sambil berjaga, mereka meneriakkan slogan "Hentikan Pencurian," yang sebelumnya populer di kalangan pendukung Donald Trump di Amerika Serikat. 

Pejabat CIO dan polisi tiba di gerbang kompleks kepresidenan sekitar pukul 7 pagi waktu setempat, tetapi menghadapi perlawanan kuat dari personel Dinas Keamanan Presiden (PSS) dan militer yang diperbantukan.  

Baca Juga: PT Mitra Utama Madani Buka Lowongan Officer Sekretaris Perusahaan, Gaji Kompetitif dan Benefit Menarik

Menurut pejabat CIO, lebih dari 200 agen PSS dan tentara menghalangi tim penyelidik yang masuk ke dalam kompleks. 

Meski ada ketegangan dan personel PSS tampak membawa senjata api, tidak ada senjata yang digunakan selama konfrontasi.  

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X