Yi So-Yeon, ilmuwan dan insinyur biomedis, menjadi astronot pertama dari Korea Selatan. Pada tahun 2008, ia terbang ke luar angkasa dengan misi Soyuz TMA-12 melalui program kerjasama antara Korea Selatan dan Rusia.
Selama 10 hari di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), Yi melakukan berbagai eksperimen ilmiah, termasuk penelitian tentang perilaku lalat buah dan dampak gravitasi pada tubuh manusia.
Setelah misinya, Yi kembali ke Bumi bersama astronot NASA Peggy Whitson dan kosmonot Yuri Malenchenko. Meski mendarat dengan keras, mereka semua selamat .
Yi So-Yeon lahir di Gwangju pada 2 Juni 1978. Sebelum menjadi astronot, ia memperoleh gelar master di bidang teknik mesin dari Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST).
Sang Peneliti
Setelah kembali dari luar angkasa, Yi bekerja sebagai peneliti di Korea Aerospace Research Institute (KARI) dan juga menjadi duta luar angkasa Korea Selatan. Ia kemudian melanjutkan studi dan meraih gelar MBA dari University of California, Berkeley.
Perjalanan Yi So-Yeon ke luar angkasa tidak hanya menjadi pencapaian pribadi, tetapi juga prestasi besar bagi Korea Selatan. Ia tidak hanya menjadi astronot perempuan pertama dari Asia yang terbang ke luar angkasa, tetapi juga membawa harapan baru bagi generasi muda di Korea Selatan.
Hingga saat ini, Yi tetap menjadi satu-satunya astronot Korea Selatan dan terus berkontribusi dalam pendidikan dan penelitian sains di berbagai institusi .
Yi So-Yeon adalah inspirasi bagi banyak orang, menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, mimpi besar dapat tercapai. Kisahnya menggarisbawahi pentingnya dukungan dan kolaborasi internasional dalam eksplorasi luar angkasa.
