Senin, 22 Desember 2025

2 Tahun Setelah Kematian Tawanan Perang Ukraina, Para Penyintas dan Analis PBB yang Bocor, Tunjukkan Rusia Biang Keladinya

Photo Author
- Jumat, 26 Juli 2024 | 21:34 WIB
2 Tahun Stelah Kematian Tawanan Ukraina, Analis PBB yang Bocor Tunjuk Rusia Pelakunya (Tangkap Layar AP News)
2 Tahun Stelah Kematian Tawanan Ukraina, Analis PBB yang Bocor Tunjuk Rusia Pelakunya (Tangkap Layar AP News)

Ukraina sekitar 2 tahun lalu.

Wawancara Rincian Serangan

Associated Press mewawancarai lebih dari selusin orang yang mengetahui secara langsung rincian serangan tersebut, termasuk para penyintas, penyidik, serta keluarga korban tewas dan hilang. Semua bukti yang dijelaskan menunjukkan bahwa mereka yakin jika Rusia adalah pelakunya.

Meskipun kesimpulan analisis internal mendapati Rusia merencakan dan melaksanakan serangan itu, PBB tidak langsung menuduh Rusia dalam pernyataan publik. Dilansir ESENSI.TV dari AP News pada 26 Juli 2024, dari 193 warga Ukraina di barak, kurang dari dua lusin berhasil kembali ke rumah, dengan lebih dari 50 orang tewas pada malam 28 Juli 2022 lalu. Sekitar 120 orang hilang dan diyakini ditahan di suatu tempat di Rusia. Tetapi, Rusia menuduh Ukraina menyerang pasukannya sendiri dengan rudal yang dipasok AS.

Baca Juga: Menhan Prabowo dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy Singgung Situasi Gaza Palestina

Tidak ada investigasi internasional yang aktif terkait serangan itu dan penyelidikan Ukraina merupakan satu dari puluhan ribu kejahatan perang bagi para penyelidik di sana. Hal tersebut memunculkan pertanyaan lebih luas tentang apakah mereka yang melakukan kejahatan di wilayah pendudukan dapat diadili.

Respon PBB terhadap Klaim Rusia

Dalam hal ini, PBB telah menolak klaim Rusia bahwa HIMARS pemerintah Ukraina menargetkan para pria yang dijadikan tawanan, seperti halnya para korban yang kembali dalam pertukaran tahanan. Ketika para mantan tawanan perang memiliki waktu untuk merenung, hal tersebut jarang terjadi karena banyak yang telah kembali untuk bertempur, dimana mereka mengatakan terlalu banyak hal yang tidak masuk akal.

Misi Independen Investigasi 

Kemudian, pada hari-hari setelah kematian di Olenivka, Sekjen PBB Antonio Guteres meluncurkan misi independen untuk melakukan investigasi. Lalu, Rusia menolak menjamin keselamatan misi tersebut dan para anggotanya tidak pernah melakukan perjalanan ke wilayah pendudukan di wialayah Donetsk timur atau ke wilayah yang dikuasai Ukraina. Misi tersebut dibubarkan 5 bulan kemudian.

Baca Juga: Menhan Prabowo Subianto di Singapura Soroti Konflik Ukraina dan Palestina

Namun ketika para penyintas mulai kembali ke Ukraina melalui pertukaran, tim lapangan PBB yang telah berada di negara itu sejak 2014 silam, mencari mereka. Tim tersebut lalu menganalisis 70 gambar sumber terbuka, 20 permyataan pejabat Rusia, beserta 16 wawancara penyintas dari televisi Rusia.

Mereka melakukan wawancara mendalam dengan 55 tawanan perang bebas yang berada di barak atau tempat lain di Olenivka selama serangan tersebut, dan Kesimpulan mereka adalah Rusia merencanakan dan melaksanakan serangan itu.

Analisis setebal 100 halaman itu diedarkan di tingkat tertinggi PBB, tetapi tidak pernah dimaksudkan untuk dipublikasikan secara lengkap. Beberapa bukti dimasukkan sedikit demi sedikit ke dalam laporan PBB yang lebih luas tentang perang tersebut, termasuk satu laporan yang mengatakan rudal itu meluncur dari timur ke barat.

Baca Juga: Sekjan PBB Ingatkan Rusia Hormati Kedaulatan Wilayah Ukraina

Tantangan dalam Penyelidikan

Federasi Rusia mengendalikan wilayah di sebelah timur tempat para tahanan ditahan, dan PBB tidak pernah menyalahkan Rusia secara terbuka. Menurut unit kejahatan perang jaksa agung Ukraina, penyelidikan Ukraina masih berlangsung, tantangannya adalah mengidentifikasi senjata yang digunakan dengan harapan dapat mengarah pada siapa yang memerintahkan serangan tersebut.

Taras Semkiv selaku unit kejahatan perang jaksa agung Ukraina mengatakan jika kemungkinannya telah dipersempit menjadi tiga artileri, bahan peledak yang ditanam, atau peluncur granat.

Direktur Olenivka ditetapkan sebagai tersangka dalam “konspirasi penganiayaan terhadap tawanan perang”, tetapi penyelidikan masih menyisakan kemungkinan bahwa ada lebih banyak orang yang terlibat.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X