Gambar dari Sumatra Barat menampilkan mobil-mobil yang terseret arus dan tim SAR membawa jenazah melalui lumpur tebal.
Baca Juga: Rekomendasi Hadiah Ultah untuk Gen Z Introvert yang Anti Ribet
Ahli meteorologi menyebut kondisi ekstrem ini kemungkinan dipicu oleh interaksi Topan Koto di Filipina dan Siklon Senyar di Selat Malaka, sementara pemanasan global meningkatkan frekuensi badai tropis dan hujan ekstrem di kawasan ini.
Malaysia Juga Terdampak
Banjir serupa terjadi di Malaysia, di mana lebih dari 34.000 orang terpaksa mengungsi akibat hujan lebat di tujuh negara bagian.
Pemerintah mengeluarkan peringatan badai tropis hingga akhir pekan, dengan risiko angin kencang, gelombang tinggi, dan curah hujan ekstrem.
Ratusan warga Malaysia yang terjebak di Hat Yai dievakuasi menggunakan truk dan kendaraan berat.
Baca Juga: Menyelami Keindahan Surga Tropis Pulau Pahawang, Ekosistem Laut Memukau di Lampung
Banjir bandang dan badai tropis ini menegaskan bahwa wilayah Asia Tenggara kini menghadapi risiko bencana yang lebih tinggi, dengan perubahan iklim mempercepat cuaca ekstrem.
Upaya evakuasi dan bantuan darurat terus berlangsung, dengan harapan korban dapat segera diselamatkan dan pemulihan dimulai.***(LL)
Artikel Terkait
Tak Terduga! Trump dan Mamdani Tampilkan Kehangatan dalam Pertemuan Pertama di Gedung Putih
Teror Penculikan Massal di Niger, Nigeria, 50 Anak Berhasil Kabur, 253 Lainnya Masih Disandera
Reformasi Sosial Kian Meluas, Arab Saudi Siapkan Pembukaan Toko Alkohol Baru
Musim Dingin Mendekat, Banjir Rendam Tenda Pengungsi Gaza yang Tak Memiliki Tempat Berteduh Layak
Tradisi yang Berujung Tragedi, Kebakaran Terburuk Hong Kong Ungkap Risiko Perancah Bambu