ESENSI.TV, ARAB SAUDI - Dalam langkah yang kembali menandai perubahan besar di kerajaan konservatif tersebut, Saudi Arabia dilaporkan tengah menyiapkan pembukaan beberapa toko alkohol baru, sebuah kebijakan yang beberapa tahun lalu terasa mustahil.
Sumber Reuters menyebut kerajaan berencana membuka dua toko tambahan, termasuk satu yang akan melayani staf asing non-Muslim di kompleks Aramco, serta satu lagi untuk diplomat di kota Jeddah.
Langkah ini menjadi bagian dari rangkaian reformasi sosial dan ekonomi yang didorong Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) untuk membuka Saudi kepada dunia internasional, menarik investasi global, dan memodernisasi negara yang selama puluhan tahun menerapkan aturan ketat terkait alkohol.
Baca Juga: Retro Bangkit Lagi, Gen Z Jadikan Gaya Jadul Sebagai Identitas Baru
Toko Alkohol Akan Hadir di Kompleks Aramco dan Area Diplomatik Jeddah
Menurut tiga narasumber yang mengetahui rencana tersebut, salah satu toko baru akan dibangun di dalam kompleks milik Aramco di Dhahran.
Toko ini nantinya hanya dapat diakses oleh pekerja non-Muslim perusahaan minyak raksasa tersebut.
Selain itu, dua sumber lain menyebut pemerintah juga tengah menyiapkan toko alkohol untuk melayani diplomat asing di Jeddah, kota tempat banyak konsulat negara-negara dunia berlokasi.
Meski belum ada tanggal resmi, kedua toko tersebut diperkirakan dibuka pada 2026.
Pihak pemerintah Saudi belum memberikan komentar resmi, sementara Aramco memilih tidak menanggapi laporan tersebut.
Baca Juga: Pemerintah Tancap Gas Percepat Swasembada Beras, Mentan Tegaskan Impor Ilegal Akan Disikat Habis
Melanjutkan Ruang Lingkup Toko Pertama di Riyadh
Tahun lalu, Saudi membuka toko alkohol pertama dalam 73 tahun terakhir, berlokasi di kawasan diplomatik Riyadh.
Meski tampil sederhana dan nyaris tak mencolok, hingga dijuluki beberapa diplomat sebagai “bunker miras”, toko tersebut menjadi tonggak sejarah.
Artikel Terkait
Serangan Dini Hari di Kebbi, Nigeria Kerahkan Pasukan Demi Selamatkan 25 Siswi yang Diculik
Israel Tingkatkan Serangan Udara di Lebanon Selatan, Klaim Sasar Infrastruktur Militer Hezbollah
Negara Kaya Mulai Mundur, Bantuan Global Anjlok di Saat Dunia Paling Membutuhkan
Tak Terduga! Trump dan Mamdani Tampilkan Kehangatan dalam Pertemuan Pertama di Gedung Putih
Teror Penculikan Massal di Niger, Nigeria, 50 Anak Berhasil Kabur, 253 Lainnya Masih Disandera