Senin, 22 Desember 2025

Tradisi yang Berujung Tragedi, Kebakaran Terburuk Hong Kong Ungkap Risiko Perancah Bambu

Photo Author
- Kamis, 27 November 2025 | 21:56 WIB
Ilustrasi. Kebakaran Hong Kong ungkap risiko perancah bambu serta masalah material pelindung yang tidak memenuhi standar. (Foto: Freepik)
Ilustrasi. Kebakaran Hong Kong ungkap risiko perancah bambu serta masalah material pelindung yang tidak memenuhi standar. (Foto: Freepik)

ESENSI.TV, HONG KONG - Sebuah kebakaran dahsyat yang baru-baru ini melanda Hong Kong telah merenggut puluhan nyawa. 

Tragedi ini juga membuka kembali perdebatan lama mengenai keamanan perancah bambu, tradisi konstruksi khas kota tersebut yang telah bertahan selama berabad-abad.

Meskipun Hong Kong dikenal sebagai pusat bisnis modern dengan gedung-gedung pencakar langit, penggunaan bambu sebagai perancah masih menjadi pemandangan sehari-hari. 

Tragedi ini memaksa pemerintah, industri, dan masyarakat untuk kembali mempertanyakan apakah tradisi ini masih layak dipertahankan?

Baca Juga: Cara Mengatasi Sakit Tenggorokan yang Tak Kunjung Sembuh dengan Efektif

Kebakaran Terburuk dalam 30 Tahun Terakhir

Kebakaran yang terjadi pada Rabu (26/11) sore tersebut menjadi yang paling mematikan dalam tiga dekade, menewaskan sedikitnya 55 orang dan membuat hampir 300 orang lainnya hilang. 

Foto-foto dari lokasi kejadian memperlihatkan bagaimana api menjalar cepat melalui jaring hijau yang melapisi perancah sekitar kompleks perumahan Wang Fuk Court di distrik Tai Po.

Beberapa bagian perancah bambu bahkan terlihat jatuh dalam keadaan terbakar, memperparah situasi dan mempersulit upaya penyelamatan.

Perancah Bambu: Murah, Fleksibel, Tapi Mudah Terbakar

Penggunaan bambu sebagai perancah di Hong Kong bukanlah hal baru. Selama puluhan tahun, bambu dipilih karena harganya murah, mudah didapat, dan fleksibel, diikat dengan tali nilon yang kuat. 

Baca Juga: Rekomendasi Hadiah Ultah untuk Gen Z Introvert yang Anti Ribet

Seni merangkai perancah bambu ini berasal dari Tiongkok daratan dan sudah digunakan sejak zaman kuno, bahkan diyakini dipakai dalam pembangunan Tembok Besar.

Namun, berbeda dengan Hong Kong, Tiongkok daratan telah lama mengganti perancah bambu dengan perancah metal yang lebih kokoh dan tahan api.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X