Senin, 22 Desember 2025

Negara Kaya Mulai Mundur, Bantuan Global Anjlok di Saat Dunia Paling Membutuhkan

Photo Author
- Jumat, 21 November 2025 | 09:00 WIB
Ilustrasi. Negara kaya mengurangi bantuan pembangunan, menimbulkan kekhawatiran bagi masa depan negara berkembang. (Foto: Freepik)
Ilustrasi. Negara kaya mengurangi bantuan pembangunan, menimbulkan kekhawatiran bagi masa depan negara berkembang. (Foto: Freepik)

ESENSI.TV, AMERIKA - Di tengah meningkatnya tantangan global, dari perubahan iklim, konflik geopolitik, hingga krisis kemanusiaan, sebuah temuan terbaru justru menunjukkan ironi.

Kini, negara-negara terkaya di dunia semakin mengendurkan kontribusinya terhadap pembangunan internasional. 

Laporan ini memicu kekhawatiran baru tentang masa depan pendanaan bagi negara-negara berkembang yang sangat bergantung pada bantuan eksternal.

Sebuah studi terbaru yang dirilis pada Kamis (20/11) mengungkap bahwa sekitar dua lusin negara ekonomi maju, termasuk Amerika Serikat dan Jepang, menurunkan alokasi anggaran bantuan internasional sekaligus mengurangi dukungan kepada lembaga-lembaga pembangunan multilateral.

Baca Juga: Status Semeru Naik ke Level IV Awas, PVMBG Keluarkan Larangan Aktivitas di Zona Bahaya

Penilaian ini berasal dari Commitment to Development Index (CDI), sebuah peringkat dua tahunan yang disusun oleh Center for Global Development (CGD), lembaga pemikir berbasis di Washington. 

Indeks ini menilai 38 negara berdasarkan lebih dari 100 indikator, mencakup aspek pembiayaan pembangunan, investasi, migrasi, perdagangan, lingkungan, kesehatan, keamanan, dan teknologi.

Eropa Utara Masih Memimpin, Inggris Naik, Namun Sementara

Dalam laporan terbaru ini, negara-negara Skandinavia seperti Sweden, Jerman, Norwegia, dan Finlandia kembali berada di puncak daftar.

Mereka mempertahankan reputasi sebagai donor paling konsisten dalam pembangunan global.

Baca Juga: Menko Pangan Tegaskan Pentingnya Peran Ahli Gizi dalam Program Makan Bergizi Gratis

Yang menarik, Inggris naik dua peringkat ke posisi lima, namun pencapaian ini kemungkinan hanya sementara. 

Data yang digunakan belum memasukkan pemotongan anggaran bantuan sebesar 40% yang baru diumumkan pemerintah Inggris, kebijakan yang diprediksi akan membuat peringkat Inggris merosot di laporan berikutnya.

Amerika Serikat Turun Peringkat di Tengah Pemangkasan Besar-besaran

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X