"Kami memahami bahwa sebagian wisatawan internasional ingin menikmati alkohol saat berkunjung, tetapi sejauh ini tidak ada yang berubah," ungkapnya.
Ketika ditanya apakah kata “sejauh ini” menandakan perubahan dapat terjadi, ia menjawab: “Saya serahkan pada Anda untuk menafsirkannya.”
Reformasi terkait alkohol memang bergerak lambat, namun setiap perkembangan kecil dianggap sebagai cerminan perubahan profil Saudi Arabia, dari negara ultra-konservatif menjadi destinasi yang semakin terbuka bagi wisatawan dan pelaku bisnis internasional.***(LL)
Artikel Terkait
Serangan Dini Hari di Kebbi, Nigeria Kerahkan Pasukan Demi Selamatkan 25 Siswi yang Diculik
Israel Tingkatkan Serangan Udara di Lebanon Selatan, Klaim Sasar Infrastruktur Militer Hezbollah
Negara Kaya Mulai Mundur, Bantuan Global Anjlok di Saat Dunia Paling Membutuhkan
Tak Terduga! Trump dan Mamdani Tampilkan Kehangatan dalam Pertemuan Pertama di Gedung Putih
Teror Penculikan Massal di Niger, Nigeria, 50 Anak Berhasil Kabur, 253 Lainnya Masih Disandera