ESENSI.TV, SUDAN - Kesaksian mengerikan muncul dari wilayah barat Sudan setelah pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) merebut kota Al-Fashir, benteng terakhir militer Sudan di Darfur.
Sejumlah saksi mata mengatakan ratusan pria dibunuh secara massal setelah ditangkap oleh pasukan bersenjata yang menunggangi unta dan memisahkan mereka dari perempuan serta anak-anak.
Salah satu penyintas, Alkheir Ismail, menceritakan bagaimana ia ditangkap bersama ratusan orang lain dan dibawa ke sebuah waduk.
Para penyerang, katanya, berteriak sambil melontarkan hinaan rasial sebelum melepaskan tembakan.
Baca Juga: Soft Life, Gaya Hidup Santai Gen Z yang Menolak Stres Berlebihan
Ia selamat hanya karena salah satu anggota RSF mengenalinya sebagai teman sekolah lama dan memintanya dibebaskan.
“Dia bilang, ‘Jangan bunuh dia.’ Tapi semua teman saya tewas,” ujar Ismail dalam wawancara video dengan jurnalis lokal di kota Tawila.
Menurut Ismail, ia tak membawa senjata, hanya datang ke Al-Fashir untuk mengantarkan makanan kepada keluarganya.
Reuters belum dapat memverifikasi secara independen seluruh kesaksiannya, namun laporan serupa juga disampaikan oleh tiga saksi lain dan enam pekerja kemanusiaan yang berbicara dengan media tersebut.
Baca Juga: Panduan Lengkap Teknik Oper Gigi Mobil Manual untuk Pemula agar Berkendara Lebih Aman dan Nyaman
Pembunuhan Massal dan Pemisahan Berdasarkan Etnis
Para saksi mengatakan RSF mengumpulkan warga yang melarikan diri dari Al-Fashir di sejumlah desa sekitar.
Di sana, pria dipisahkan dari kelompok perempuan dan anak-anak sebelum dibawa pergi, dan suara tembakan kemudian terdengar.
PBB memperkirakan ratusan warga sipil dan kombatan yang sudah menyerah dieksekusi, menyebut tindakan itu sebagai kejahatan perang.
Artikel Terkait
Netanyahu Tantang Dunia, Israel Sendiri yang Putuskan Siapa yang Boleh Amankan Gaza
Ketegangan Politik Melanda Kamerun, Presiden Tertua di Dunia Paul Biya, Kembali Terpilih di Usia 92 Tahun
Israel Gempur Gaza Lagi, Tuduh Hamas Langgar Gencatan Senjata yang Ditetapkan AS
Tewaskan Lebih dari 100 Warga Gaza dalam Serangan Balasan Usai Satu Prajuritnya Tewas, Israel Klaim Dukung Gencatan Senjata
Operasi Narkoba di Rio Berujung Maut, Jalanan Dipenuhi Ratusan Jenazah Warga dan Anggota Geng