Baca Juga: Menko PM: Jangan Tergiur Tawaran Kerja ke Kamboja, Banyak yang Berujung Eksploitasi
Netanyahu sendiri menuduh Hamas melanggar perjanjian setelah menyerahkan jenazah yang salah dalam proses pemulangan korban ke Israel.
Ia menyebut Hamas memberikan sisa jenazah Ofir Tzarfati, warga Israel yang tewas dalam serangan 7 Oktober, padahal sebagian jasadnya sudah ditemukan sebelumnya oleh pasukan Israel.
Menanggapi hal itu, Hamas menyatakan bahwa mereka akan menyerahkan jenazah sandera lain yang ditemukan di sebuah terowongan di Gaza, namun kemudian menunda proses tersebut dengan alasan adanya pelanggaran yang dilakukan Israel sendiri.
Menjelang malam, sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, mengumumkan telah menemukan jenazah dua sandera Israel lainnya, Amiram Cooper dan Sahar Baruch, saat melakukan operasi pencarian di Gaza.
Baca Juga: DKPP Tegur Keras Ketua KPU, 59 Penerbangan Mewah Jet Pribadi Habiskan Rp90 Miliar, Nol ke Wilayah 3T
Dalam pernyataannya, Hamas menuduh Netanyahu hanya mencari alasan untuk menghindari kewajiban yang telah disepakati dalam gencatan senjata.
Sesuai perjanjian damai yang berlaku, Hamas telah membebaskan seluruh sandera yang masih hidup sebagai imbalan atas pembebasan hampir 2.000 tahanan Palestina, sementara Israel menarik pasukannya dari sebagian besar wilayah Gaza dan menghentikan operasi militernya.***(LL)
Artikel Terkait
Misi Kemanusiaan Berujung Derita, Greta Thunberg Ceritakan Pengalaman Kelam di Penjara Israel
Israel dan Hamas Sepakat Jalankan Fase Pertama Rencana Perdamaian Gaza Versi Trump
Gencatan Senjata Makin Rapuh, Israel dan Hamas Saling Tuduh Langgar Kesepakatan Perdamaian
Gencatan Senjata Hanya Di Atas Kertas, Gaza Bergejolak Usai Serangan Udara Israel Tewaskan 26 Orang
Netanyahu Tantang Dunia, Israel Sendiri yang Putuskan Siapa yang Boleh Amankan Gaza