Namun, proses peninjauan ini dilakukan setelah pembongkaran sudah dimulai, menimbulkan pertanyaan besar tentang transparansi dan prosedur hukum.
Baca Juga: Liverpool Mengamuk di Jerman! Frankfurt Dibantai Habis, Ekitike Balas Dendam Manis ke Mantan Klub
Will Scharf, Sekretaris Staf Gedung Putih sekaligus Ketua NCPC, menegaskan dirinya tidak terlibat dalam perencanaan ballroom tersebut. Ia berjanji akan menilai proyek itu secara objektif.
“Jika saya tidak setuju dengan proyeknya, saya akan menolaknya. Kalau bagus, saya akan mendukung,” katanya.
Trump mengumumkan bahwa biaya pembangunan ballroom mencapai 300 juta dolar AS, naik dari estimasi awal 200 juta dolar.
Ia mengklaim proyek ini didanai oleh dirinya dan para donatur swasta, namun hingga kini belum ada rincian resmi mengenai sumber pendanaan.
Baca Juga: Uang Rp234 Triliun Pemda Dibiarkan Tidur di Bank, Purbaya: Daerahnya Kering, Uangnya Tak Berputar
Sementara itu, National Trust for Historic Preservation mendesak pemerintah untuk menghentikan sementara pembongkaran hingga proses peninjauan selesai.
Lembaga tersebut khawatir bangunan baru berukuran hampir dua kali lebih besar dari Gedung Putih yang hanya 55.000 kaki persegi itu akan menenggelamkan nilai sejarah dan arsitektur aslinya.
Namun, upaya untuk menghentikan proyek ini tampaknya akan sulit, mengingat sebagian besar Sayap Timur sudah rata dengan tanah.
Beberapa warga pun datang langsung untuk menyaksikan momen bersejarah sekaligus kontroversial itu.
Baca Juga: Taman Margasatwa Ragunan: Tempat Rekreasi Keluarga dan Pusat Konservasi Terbaik di Jakarta
Salah satunya, Sarah Kavanagh, warga Maryland berusia 59 tahun, mengaku sedih melihat bangunan bersejarah itu dihancurkan.
“Rasanya ingin meletakkan bunga sebagai tanda belasungkawa. Ini benar-benar menyedihkan,” katanya.***(LL)
Artikel Terkait
Gencatan Senjata Makin Rapuh, Israel dan Hamas Saling Tuduh Langgar Kesepakatan Perdamaian
Dari Jalanan ke Istana, Protes Gen Z Antar Kolonel Randrianirina ke Kursi Presiden Madagaskar
Gencatan Senjata Hanya Di Atas Kertas, Gaza Bergejolak Usai Serangan Udara Israel Tewaskan 26 Orang
Akhiri Dua Dekade Dominasi Kiri, Rodrigo Paz Menang Pemilu Bolivia di Tengah Krisis Ekonomi
Sanae Takaichi, Perdana Menteri Perempuan Pertama Jepang yang Terinspirasi Margaret Thatcher