Senin, 22 Desember 2025

Israel dan Hamas Sepakat Jalankan Fase Pertama Rencana Perdamaian Gaza Versi Trump

Photo Author
- Kamis, 9 Oktober 2025 | 11:00 WIB
Israel dan Hamas setuju mulai fase perdamaian Trump lewat gencatan senjata dan pertukaran sandera. (Foto: Instagram @potus)
Israel dan Hamas setuju mulai fase perdamaian Trump lewat gencatan senjata dan pertukaran sandera. (Foto: Instagram @potus)

“Dengan pertolongan Tuhan, kami akan membawa mereka semua pulang,” ujarnya.

Ia berencana menggelar rapat kabinet pada Kamis untuk secara resmi menyetujui kesepakatan itu.

Sementara itu, Hamas melalui pernyataan resminya juga mengonfirmasi tercapainya kesepakatan untuk mengakhiri perang.

Baca Juga: Unggul Lebih Dulu, Tumbang di Akhir, Indonesia Ditaklukkan Arab Saudi

Kelompok itu menyebut, perjanjian mencakup penarikan pasukan Israel dari Gaza serta pertukaran antara sandera dan tahanan.

Namun Hamas menekankan bahwa mereka berharap Trump dan negara-negara penjamin dapat memastikan Israel benar-benar mematuhi isi kesepakatan dan tidak mengulang pelanggaran sebelumnya.

Meski kesepakatan ini disambut dengan harapan besar, banyak detail penting yang masih belum dijabarkan.

Belum ada kejelasan mengenai waktu pelaksanaan, siapa yang akan memimpin pemerintahan Gaza setelah perang berakhir, serta status Hamas di masa depan.

Netanyahu dan sebagian negara Barat menolak memberikan peran bagi Hamas di pemerintahan Gaza.

Baca Juga: MIND ID Kokohkan Fondasi ESG untuk Hilirisasi dan Masa Depan Berkelanjutan Indonesia

Sementara Hamas menyatakan bersedia menyerahkan kendali kepada pemerintahan teknokrat Palestina di bawah pengawasan Otoritas Palestina dengan dukungan negara-negara Arab dan Muslim.

Trump juga menyebut bahwa tahap berikutnya dari rencananya akan melibatkan badan internasional yang dipimpinnya, bersama mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, untuk membantu mengatur transisi pemerintahan Gaza.

Namun ide ini menuai kritik dari Hamas yang menolak segala bentuk pemerintahan asing atas wilayah Palestina.

Negara-negara Arab yang mendukung inisiatif tersebut menegaskan, rencana perdamaian harus mengarah pada pembentukan negara Palestina merdeka.

Hal ini menjadi titik perbedaan utama, sebab Netanyahu secara terbuka menolak gagasan negara Palestina yang berdaulat.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X