Senin, 22 Desember 2025

Putin Ajukan Syarat Damai, Donbas, NATO, dan Pasukan Barat Jadi Pokok Tuntutan

Photo Author
- Jumat, 22 Agustus 2025 | 13:00 WIB
Putin desak Ukraina lepas Donbas dan batalkan NATO sebagai syarat perdamaian. (Foto: Instagram @russian_kremlin)
Putin desak Ukraina lepas Donbas dan batalkan NATO sebagai syarat perdamaian. (Foto: Instagram @russian_kremlin)

ESENSI.TV, RUSIA - Pertemuan bersejarah antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Donald Trump di Alaska pada Jumat (15/8) lalu menjadi sorotan dunia. 

Untuk pertama kalinya dalam lebih dari empat tahun, kedua pemimpin duduk bersama dalam forum puncak Rusia–AS dan membahas isu paling sensitif terkait perang di Ukraina

Dalam pertemuan tertutup yang berlangsung hampir tiga jam, sebagian besar pembahasan diarahkan pada kemungkinan kompromi untuk mengakhiri konflik berkepanjangan tersebut.

Menurut laporan Reuters yang mengutip tiga sumber dekat dengan lingkaran kebijakan Kremlin, Putin mengajukan serangkaian tuntutan baru kepada Ukraina. 

Baca Juga: Dorong Kemandirian Fiskal, Misbakhun Soroti Urgensi PNBP sebagai Sumber Negara

Inti dari syarat tersebut adalah agar Kyiv menyerahkan seluruh wilayah Donbas yang tersisa, mengakhiri ambisi bergabung dengan NATO, tetap bersikap netral, serta menolak keberadaan pasukan Barat di dalam negeri.

Revisi Tuntutan Teritorial Rusia

Sumber tersebut menyebutkan, tuntutan terbaru ini merupakan revisi dari proposal Putin pada Juni 2024. 

Saat itu, Rusia meminta Ukraina melepas empat provinsi, yaitu Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia. 

Proposal tersebut ditolak mentah-mentah oleh Kyiv karena dinilai setara dengan menyerah.

Baca Juga: Judistira Minta Kerja Sama Erat DPRD dan Pemprov untuk Tuntaskan Normalisasi Sungai Ciliwung

Dalam versi yang lebih baru, Putin menegaskan bahwa Ukraina harus sepenuhnya menarik diri dari wilayah Donbas. 

Sebagai gantinya, Rusia berjanji tidak akan memperluas garis depan di Zaporizhzhia dan Kherson. 

Saat ini, Rusia menguasai sekitar 88% Donbas serta lebih dari 70% wilayah Kherson dan Zaporizhzhia.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X