Senin, 22 Desember 2025

Perdamaian di Ujung Tanduk, 169 Petani Tewas Diserang M23 di Kongo

Photo Author
- Jumat, 1 Agustus 2025 | 10:00 WIB
Ilustrasi. Kekerasan M23 di Kongo timur tewaskan ratusan warga sipil, ganggu perjanjian damai dan proyek investasi mineral bernilai miliaran. (Foto: Freepik)
Ilustrasi. Kekerasan M23 di Kongo timur tewaskan ratusan warga sipil, ganggu perjanjian damai dan proyek investasi mineral bernilai miliaran. (Foto: Freepik)

Sementara itu, Kepala HAM PBB Volker Turk menegaskan bahwa pelanggaran HAM di Kongo timur dilakukan oleh berbagai pihak, M23, tentara nasional Kongo, dan milisi sekutu, yang sebagian besar bisa dikategorikan sebagai kejahatan perang.

Laporan dari tim ahli PBB yang dirilis bulan ini semakin memperkuat dugaan bahwa Rwanda memiliki peran langsung dalam mendukung M23, bahkan disebut-sebut menjalankan komando dan kendali atas kelompok tersebut. 

Rwanda, di sisi lain, membantah keterlibatan langsung dan berdalih hanya merespons ancaman dari kelompok FDLR dan afiliasinya.

Situasi yang terus memanas ini berpotensi menggagalkan kesepakatan damai yang ditandatangani pada 27 Juni di Washington, di mana Kongo dan Rwanda sepakat untuk saling menurunkan eskalasi. 

Baca Juga: Manfaat Infused Water untuk Kesehatan Tubuh dan Detoksifikasi Alami Tanpa Efek Samping

Dalam perjanjian tersebut, Kongo berkewajiban menetralkan FDLR, sementara Rwanda diminta menarik pasukannya dari wilayah Kongo. 

Proses pelaksanaan ini dijadwalkan mulai berjalan pada akhir Juli dan diberi batas waktu tiga bulan.

Namun, kekerasan yang terjadi di Rutshuru justru memperlihatkan yang sebaliknya. 

Juru bicara pemerintah Kongo, Patrick Muyaya, menyatakan bahwa kejadian ini menunjukkan M23 bukanlah kekuatan pembawa stabilitas, melainkan ancaman serius bagi keamanan kawasan.

Kondisi di Kongo timur memang telah lama dilanda konflik bersenjata yang melibatkan berbagai kelompok. 

Kawasan ini kaya akan sumber daya mineral seperti emas, kobalt, coltan, tungsten, dan timah, komoditas strategis yang menjadikan wilayah tersebut incaran kepentingan global.***(LL)

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X