Sementara itu, Kepala HAM PBB Volker Turk menegaskan bahwa pelanggaran HAM di Kongo timur dilakukan oleh berbagai pihak, M23, tentara nasional Kongo, dan milisi sekutu, yang sebagian besar bisa dikategorikan sebagai kejahatan perang.
Laporan dari tim ahli PBB yang dirilis bulan ini semakin memperkuat dugaan bahwa Rwanda memiliki peran langsung dalam mendukung M23, bahkan disebut-sebut menjalankan komando dan kendali atas kelompok tersebut.
Rwanda, di sisi lain, membantah keterlibatan langsung dan berdalih hanya merespons ancaman dari kelompok FDLR dan afiliasinya.
Situasi yang terus memanas ini berpotensi menggagalkan kesepakatan damai yang ditandatangani pada 27 Juni di Washington, di mana Kongo dan Rwanda sepakat untuk saling menurunkan eskalasi.
Baca Juga: Manfaat Infused Water untuk Kesehatan Tubuh dan Detoksifikasi Alami Tanpa Efek Samping
Dalam perjanjian tersebut, Kongo berkewajiban menetralkan FDLR, sementara Rwanda diminta menarik pasukannya dari wilayah Kongo.
Proses pelaksanaan ini dijadwalkan mulai berjalan pada akhir Juli dan diberi batas waktu tiga bulan.
Namun, kekerasan yang terjadi di Rutshuru justru memperlihatkan yang sebaliknya.
Juru bicara pemerintah Kongo, Patrick Muyaya, menyatakan bahwa kejadian ini menunjukkan M23 bukanlah kekuatan pembawa stabilitas, melainkan ancaman serius bagi keamanan kawasan.
Kondisi di Kongo timur memang telah lama dilanda konflik bersenjata yang melibatkan berbagai kelompok.
Kawasan ini kaya akan sumber daya mineral seperti emas, kobalt, coltan, tungsten, dan timah, komoditas strategis yang menjadikan wilayah tersebut incaran kepentingan global.***(LL)
Artikel Terkait
Tolak Mediasi Pihak Ketiga, Thailand Ingin Selesaikan Konflik dengan Kamboja Lewat Jalur Dua Arah
Gelombang Panas Ekstrem Picu Kebakaran Hutan Besar, Ribuan Warga Turki Dievakuasi
Warganya Bisa Bernapas Lega, Thailand dan Kamboja Sepakat Berdamai Setelah 5 Hari Konflik Berdarah di Perbatasan
Korban Tewas Tembus 60.000 Jiwa, Gaza Dilanda Kelaparan Massal dan Krisis Kemanusiaan
Gempa Dahsyat Guncang Rusia Timur, Picu Gunung Meletus hingga Tsunami di Pasifik