Senin, 22 Desember 2025

Ditengah Krisis Kelaparan yang Memburuk, Puluhan Pencari Bantuan Tewas Ditembak di Gaza

Photo Author
- Senin, 21 Juli 2025 | 08:00 WIB
Warga Gaza mengangkut bantuan sekaligus saudara mereka yang menjadi korban penembakan. (Foto: Instagram @eye.on.palestine)
Warga Gaza mengangkut bantuan sekaligus saudara mereka yang menjadi korban penembakan. (Foto: Instagram @eye.on.palestine)

Padahal, wilayah itu sebelumnya menjadi tempat perlindungan bagi ratusan ribu pengungsi Gaza.

Baca Juga: Liburan Asri dan Nyaman di LGE Bogor, Glamping Mewah di Kaki Gunung Salak yang Sejuk

Israel berdalih belum memasuki distrik-distrik yang diperintahkan untuk dievakuasi karena mencurigai bahwa Hamas mungkin menyandera warga sipil di sana. 

Dari sekitar 50 sandera yang diyakini masih berada di Gaza, diperkirakan 20 orang masih hidup. 

Keluarga para sandera menuntut kepastian dan mempertanyakan kebijakan militer Israel yang bisa saja membahayakan orang-orang yang mereka cintai.

Sementara itu, krisis kelaparan semakin memperparah penderitaan warga Gaza. 

Konflik yang telah berlangsung lebih dari 21 bulan mengubah sebagian besar wilayah Gaza menjadi tanah tandus. 

Baca Juga: Dorong Lapangan Kerja Lewat UMKM, Judistira Desak Pemprov DKI Siapkan Rp450 Miliar

Kementerian Kesehatan Gaza memperingatkan bahwa ratusan warga yang tubuhnya mulai melemah bisa meninggal sewaktu-waktu akibat kelaparan akut. 

Dalam satu hari terakhir, 18 orang dilaporkan meninggal karena kelaparan.

Situasi ini diperburuk oleh minimnya distribusi bantuan. PBB melaporkan bahwa warga Gaza kini kesulitan mendapatkan bahan makanan pokok seperti tepung. 

Kementerian Kesehatan mencatat setidaknya 71 anak telah meninggal karena kekurangan gizi, sementara 60.000 anak lainnya menunjukkan gejala malnutrisi.

Kenaikan harga pangan yang drastis juga menyulitkan mayoritas warga yang kini tidak mampu membeli bahan makanan. 

Baca Juga: Badai Wipha Hantam Vietnam, Kapal Wisata di Teluk Halong Terbalik, 27 Orang Tewas

Sejumlah warga yang diwawancarai sumber artikel ini, Reuters, mengaku hanya makan sekali dalam sehari, bahkan ada yang tidak makan sama sekali. 

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X