Baca Juga: Cuma 15 Menit! Olahraga Ringan Setelah Makan Bisa Bantu Turunkan Gula Darah Penderita Diabetes
Fathi al-Dahdouh, direktur klinik eksternal Rumah Sakit Al-Helou, menjelaskan bahwa Fatima mengalami anemia berat dan memerlukan perawatan intensif, termasuk transfusi darah.
“Kami berharap perang ini segera berakhir dan jalur bantuan kemanusiaan dibuka agar makanan sehat dan vitamin bisa masuk,” ungkapnya.
Sementara itu, kehidupan sehari-hari Fatima dan keluarganya berjalan di antara penderitaan dan bahaya.
Ia tinggal bersama suaminya, Zahi, dan lima anak mereka di sebuah tenda darurat.
Setiap hari, mereka harus berjuang mencari makanan, yang paling sering hanya berupa kacang lentil.
Putri sulungnya menyendok makanan dari panci ke mangkuk untuk dibagi kepada tujuh anggota keluarga.
Baca Juga: Anti Karat! Ini Tips Ampuh Lindungi Knalpot dan Rangka Motor Biar Awet dan Kinclong Terus
Zahi mengaku putus asa. Ia telah mencoba berkali-kali mencari tepung atau makanan kaleng untuk memberi kekuatan kepada istrinya yang tengah hamil.
“Saya bahkan tidak bisa mendapatkan sekaleng tuna untuk anak-anak. Kami hanya bertahan,” katanya.
Ia juga menceritakan bagaimana berkali-kali dirinya berada dalam bahaya saat mencoba mencari makanan di wilayah yang sering dihantam serangan udara.
Konflik yang dimulai sejak serangan Hamas pada 2023 telah menewaskan lebih dari 57.000 warga Gaza, menurut otoritas lokal.
Serangan tersebut juga menyebabkan penderitaan mendalam bagi warga sipil yang kini terpaksa hidup dalam kondisi yang tak manusiawi.
Di tengah panasnya tenda darurat dan perut yang kosong, Fatima tetap memupuk harapan, meski kecil, agar bayinya bisa lahir sehat.
Artikel Terkait
Krisis Kemanusiaan Gaza Semakin Buruk, Pakar PBB Desak Boikot Global atas Israel
Elon Musk Dirikan Partai Baru, Trump Nyinyir: Membuat Semuanya Lebih Rumit
Penyebab Jatuhnya Dreamliner Air India Diduga Berkaitan dengan Saklar Mesin, Investigasi Masih Berlanjut
Demonstrasi Makin Memanas, Presiden Kenya: Tembak Kaki Perusuh yang Rusak Fasilitas Publik
Serangan Dekat Klinik Gaza Tewaskan 10 Anak, Gencatan Senjata Masih Belum Jelas