Senin, 22 Desember 2025

Iran Ancam Tutup Selat Hormuz, AS Desak China Bertindak untuk Hindari Krisis Energi Global

Photo Author
- Selasa, 24 Juni 2025 | 09:00 WIB
Presiden AS, Donald Trump dan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio (kiri). (Instagram @realdonaldtrump)
Presiden AS, Donald Trump dan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio (kiri). (Instagram @realdonaldtrump)

Baca Juga: Bledug Kuwu, Semburan Lumpur Ajaib Mirip Lapindo yang Jadi Daya Tarik Wisata Unik di Grobogan

Selat Hormuz sendiri dikenal sebagai jalur penting yang dilalui sekitar 20% dari total perdagangan minyak dunia.

Setiap harinya, sekitar 20,8 juta barel minyak mentah melewati jalur sempit ini, yang sebagian besar berasal dari negara-negara OPEC seperti Arab Saudi, Iran, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Irak.

Tak heran jika gejolak ini langsung mengguncang pasar global. Harga minyak mentah melonjak tajam pada pembukaan perdagangan Senin (23/6), mencatatkan level tertinggi sejak awal tahun. 

Kenaikan harga ini mencerminkan kekhawatiran para pelaku pasar atas kemungkinan gangguan besar terhadap pasokan minyak dunia jika Selat Hormuz benar-benar ditutup.

Baca Juga: Waspadai Kesalahan Umum! Ini Cara Merawat Minyak Rem Mobil agar Tetap Optimal

Situasi ini menempatkan China dalam posisi diplomatik yang sulit namun krusial. 

Sebagai negara yang memiliki kepentingan besar di sektor energi dan hubungan dekat dengan Iran, China bisa menjadi kunci untuk mendinginkan suhu konflik yang sedang memanas. 

Langkah yang diambil Beijing dalam beberapa hari ke depan akan sangat menentukan, tidak hanya bagi hubungan AS-Iran, tetapi juga bagi stabilitas ekonomi dan energi global.***(LL)

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: instagram @fakta.indo

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X