Militer Israel atau IDF menyatakan mereka sempat mencoba mencegat rudal itu, dan akan menyelidiki lebih lanjut insiden tersebut.
Sebagai respons, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Israel akan membalas.
“Kami telah menyerang di masa lalu, dan kami akan menyerang lagi di masa depan,” ujarnya, dikutip dari laman reuters.com pada Senin, 5 Mei 2025.
Rapat darurat bersama menteri keamanan dan pertahanan juga segera digelar untuk merespons situasi ini.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Cara Aman Cuci Baju Thrifting agar Terhindar dari Penyakit Kulit
Meski otoritas bandara menyatakan operasi penerbangan telah kembali normal, sejumlah maskapai seperti Lufthansa, Delta, ITA Airways, dan Air France membatalkan beberapa jadwal penerbangan ke dan dari Tel Aviv karena alasan keamanan.
Serangan ini juga terjadi di tengah laporan bahwa pemerintah Israel bersiap memperluas operasi militernya di Gaza.
Situasi yang memanas ini turut memicu aksi Houthi yang sebelumnya sudah mulai menargetkan pengiriman laut dan wilayah Israel sejak akhir 2023.
Baca Juga: Bank Muamalat Buka Lowongan Customer Service untuk Lulusan D3/S1, Ini Syarat Lengkapnya
Di sisi lain, Amerika Serikat juga telah meluncurkan serangan besar-besaran terhadap posisi Houthi dalam upaya mengurangi kapasitas tempur mereka dan menjaga keamanan jalur pelayaran di Laut Merah.***(LL)
Artikel Terkait
Gaza Krisis Bantuan, Israel Didesak Puluhan Negara di Forum ICJ untuk Patuhi Hukum Internasional
Perang Internet Satelit Dimulai! 27 Satelit Amazon Kuiper Telah Mengudara dari Florida
Yerusalem Dikepung Kobaran Api, Perayaan Nasional Terpaksa Dihentikan
Bencana Berlapis, Badai Pasir Dahsyat Perparah Kebakaran Hutan Saat Hari Kemerdekaan Israel
Kapal Pembawa Bantuan untuk Gaza Diserang di Laut Lepas, Diduga oleh Drone Tempur Israel