"Saat rakyat mengalami penderitaan akibat bencana, justru serangan udara masih terus dilancarkan ke wilayah sipil," demikian pernyataan resmi dari kelompok tersebut, dikutip pada Senin, 31 Maret 2025.
Laporan dari Free Burma Rangers, sebuah organisasi kemanusiaan yang beroperasi di Myanmar, menyebutkan bahwa tak lama setelah gempa terjadi, pesawat tempur militer langsung melancarkan serangan udara dan drone ke negara bagian Karen.
Diketahui , wilayah tersebut merupakan salah satu basis utama kelompok perlawanan.
Hal ini semakin memperparah kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut.
Sementara itu, oposisi Myanmar yang tergabung dalam Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) mengumumkan bahwa milisi anti-junta di bawah kendali mereka akan menghentikan semua serangan militer ofensif selama dua minggu.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap korban gempa. Namun, pertempuran di beberapa wilayah lainnya masih terus berlangsung.
Baca Juga: Harapan ke Wembley Pupus, Fulham Kalah Telak dari Crystal Palace di Perempat Final Piala FA
Richard Horsey, seorang penasihat senior Myanmar di Crisis Group, menyoroti bahwa meskipun beberapa kelompok anti-junta telah menghentikan serangan mereka, pemerintah militer masih terus melancarkan serangan udara, termasuk di daerah yang terdampak gempa.
"Serangan ini seharusnya dihentikan segera," ujarnya. Ia juga menyoroti minimnya peran militer dalam memberikan bantuan kepada para korban.
"Biasanya, dalam situasi seperti ini, militer dikerahkan untuk membantu dalam keadaan darurat. Namun kali ini, mereka hampir tidak terlihat di lapangan," tambahnya.***(LL)
Artikel Terkait
KBRI Bangkok Pulangkan Dua WNI Korban Perdagangan Orang yang Dipaksa Bekerja di Myanmar
Upaya Diplomasi yang Tak Kenal Lelah, Kemlu Pulangkan 21 WNI Korban Perdagangan Orang di Myanmar
46 WNI Korban TPPO di Myanmar Berhasil Dipulangkan, Termasuk Eks Anggota DPRD Indramayu
699 WNI Dipulangkan Usai Jadi Korban TPPO di Myanmar, Polri Ungkap Modus yang Bikin Korban Tergiur
Gempa Dahsyat 7,7 SR Guncang Myanmar, Luluh Lantahkan Bangunan dan Ratusan Korban Jiwa Melayang