Senin, 22 Desember 2025

Di Tengah Gempa Myanmar yang Tewaskan Ribuan Orang, JuntaTetap Lakukan Serangan Udara Gempur Wilayah Sipil

Photo Author
- Senin, 31 Maret 2025 | 10:00 WIB
Salah satu penampakan kesusakan akibat gempa dahsyat di Myanmar. (Foto: Instagram @militarynewsinternational)
Salah satu penampakan kesusakan akibat gempa dahsyat di Myanmar. (Foto: Instagram @militarynewsinternational)

"Saat rakyat mengalami penderitaan akibat bencana, justru serangan udara masih terus dilancarkan ke wilayah sipil," demikian pernyataan resmi dari kelompok tersebut, dikutip pada Senin, 31 Maret 2025.

Baca Juga: Kesempatan Berkarier di Astra Agro Lestari! Lowongan Planter Development Program Batch XX Resmi Dibuka

Laporan dari Free Burma Rangers, sebuah organisasi kemanusiaan yang beroperasi di Myanmar, menyebutkan bahwa tak lama setelah gempa terjadi, pesawat tempur militer langsung melancarkan serangan udara dan drone ke negara bagian Karen.

Diketahui , wilayah tersebut merupakan salah satu basis utama kelompok perlawanan. 

Hal ini semakin memperparah kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut.

Sementara itu, oposisi Myanmar yang tergabung dalam Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) mengumumkan bahwa milisi anti-junta di bawah kendali mereka akan menghentikan semua serangan militer ofensif selama dua minggu.

Hal itu dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap korban gempa. Namun, pertempuran di beberapa wilayah lainnya masih terus berlangsung.

Baca Juga: Harapan ke Wembley Pupus, Fulham Kalah Telak dari Crystal Palace di Perempat Final Piala FA

Richard Horsey, seorang penasihat senior Myanmar di Crisis Group, menyoroti bahwa meskipun beberapa kelompok anti-junta telah menghentikan serangan mereka, pemerintah militer masih terus melancarkan serangan udara, termasuk di daerah yang terdampak gempa. 

"Serangan ini seharusnya dihentikan segera," ujarnya. Ia juga menyoroti minimnya peran militer dalam memberikan bantuan kepada para korban. 

"Biasanya, dalam situasi seperti ini, militer dikerahkan untuk membantu dalam keadaan darurat. Namun kali ini, mereka hampir tidak terlihat di lapangan," tambahnya.***(LL)

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X