Israel Blokir Bantuan ke Gaza, Negosiasi Gencatan Senjata Kian Buntu

ESENSI.TV, GAZA - Situasi di Gaza semakin memanas setelah Israel memblokir masuknya truk bantuan pada Minggu, 2 Maret 2025.

Langkah ini diambil di tengah kebuntuan negosiasi gencatan senjata yang telah berlangsung selama enam minggu terakhir. 

Hamas, yang menolak perpanjangan gencatan senjata sementara, meminta mediator dari Mesir dan Qatar untuk turun tangan guna menekan Israel agar memenuhi kesepakatan yang telah disepakati sebelumnya.

Pemerintah Israel sebelumnya mengumumkan telah menerima usulan utusan AS, Steve Witkoff, untuk memperpanjang gencatan senjata selama Ramadan dan Paskah. 

Baca Juga: Kalah Adu Penalti dari Fulham, Manchester United Gugur dari Piala FA

Jika diterapkan, gencatan senjata ini akan berlangsung hingga 31 Maret, bertepatan dengan akhir Ramadan, serta Paskah Yahudi pada 20 April.

Namun, gencatan senjata ini memiliki syarat. Hamas diminta membebaskan separuh sandera, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal, pada hari pertama, dan sisanya harus dibebaskan jika kesepakatan gencatan senjata permanen tercapai. 

Hamas menolak skema tersebut dan bersikeras pada kesepakatan awal yang mencakup pembebasan bertahap sandera serta negosiasi untuk mengakhiri perang secara permanen.

Ketegangan Meningkat dan Korban Berjatuhan

Di tengah ketidakjelasan gencatan senjata, bentrokan masih terus terjadi. 

Baca Juga: Buronan Penipuan Proyek Bendungan di NTT Ditangkap di Jakarta, Polisi Ungkap Modus Liciknya

Pejabat kesehatan Gaza melaporkan bahwa empat warga Palestina tewas akibat serangan Israel di Gaza utara dan selatan. 

Militer Israel mengklaim bahwa mereka menargetkan individu yang diduga menanam bom di wilayah tersebut dan melakukan serangan udara untuk menghilangkan ancaman.

Sementara itu, Hamas mengecam tindakan Israel yang menghentikan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.