Senin, 22 Desember 2025

Konflik Kongo Timur Memburuk, Merenggut Nyawa Anak-anak dan Warga Terjebak dalam Ketakutan

Photo Author
- Selasa, 25 Februari 2025 | 09:00 WIB
Anak-anak muda Kongo menunggu di belakang garis polisi untuk menerima bantuan makanan dari relawan Burundi. (Foto: reuters.com)
Anak-anak muda Kongo menunggu di belakang garis polisi untuk menerima bantuan makanan dari relawan Burundi. (Foto: reuters.com)

ESENSI.TV, INTERNASIONAL - Konflik di Kongo timur semakin memburuk, membawa dampak mengerikan bagi masyarakat sipil, terutama anak-anak. 

Di tengah bentrokan yang terus berlangsung, para warga menghadapi situasi yang semakin tidak menentu, dengan banyaknya korban jiwa, aksi kekerasan, dan meningkatnya kasus pemerkosaan. 

Perebutan wilayah antara kelompok pemberontak M23 dan pasukan pemerintah telah menyebabkan penderitaan tak terbayangkan bagi keluarga yang terjebak dalam konflik.

Salah satu tragedi yang menggambarkan dampak brutal perang ini terjadi di rumah Suzanne Amisi Wilonja, yang tinggal dekat bandara di Goma. 

Baca Juga: 10 Soft Skill Wajib untuk Gen Z agar Sukses Berkarier di Industri Teknologi

Saat pasukan pemerintah mundur dari serangan pemberontak, mereka memasuki rumahnya dengan paksa, menjarah barang-barang, dan menembaki sekeliling tanpa arah. 

Dalam insiden mengerikan itu, putranya yang baru berusia 10 tahun, Sylvain, terkena tembakan di kepala. 

Situasi yang mencekam membuat keluarga tidak bisa segera membawa Sylvain ke dokter. 

Saat fajar menyingsing, harapan untuk menyelamatkannya telah sirna.

“Kami tidak berani keluar untuk mencari bantuan medis karena tentara masih berkumpul di sekitar rumah kami,” kata Wilonja dengan suara bergetar, mengenang saat-saat terakhir putranya.

Baca Juga: Menjelajahi Keindahan Bukit Pulisan: Pesona Alam Tersembunyi di Likupang

Laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan bahwa situasi di Kongo timur semakin memburuk. 

Perekrutan anak-anak sebagai tentara, penculikan, pembunuhan, serta kekerasan seksual terus meningkat seiring dengan pergerakan M23 yang berhasil menguasai lebih banyak wilayah dibandingkan sebelumnya.

Seorang jaksa militer menuduh tentara yang mundur dari medan perang melakukan berbagai kejahatan, termasuk pembunuhan dan pemerkosaan. 

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X