ESENSI.TV, INTERNASIONAL - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, mengungkapkan kesiapannya untuk mundur dari jabatannya jika itu dapat membawa perdamaian bagi Ukraina.
Dalam konferensi pers pada Minggu (23/2), Zelenskiy juga menyatakan bahwa keputusannya untuk mundur bisa menjadi bagian dari kesepakatan yang memungkinkan Ukraina bergabung dengan aliansi pertahanan NATO.
Dalam pernyataannya, Zelenskiy menegaskan bahwa jika pengunduran dirinya benar-benar dapat menjamin perdamaian bagi Ukraina, ia tidak akan keberatan untuk meninggalkan kursi kepresidenan.
"Jika itu yang diperlukan untuk mencapai perdamaian bagi negara ini, saya siap untuk mundur," ujarnya dengan ekspresi serius.
Baca Juga: Makin Dekat ke Gelar Liga Premier, Liverpool Taklukkan Man City 2-0
Ia juga menambahkan bahwa jika ada kesepakatan yang menghubungkan pengunduran dirinya dengan keanggotaan Ukraina di NATO, ia bersedia mempertimbangkannya.
Komentar ini muncul di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap kepemimpinan Zelenskiy, terutama setelah mantan Presiden AS, Donald Trump, menyebutnya sebagai seorang "diktator."
Trump juga mendorong agar Ukraina segera mengadakan pemilu, meskipun undang-undang negara itu melarang pemilu selama keadaan darurat militer yang diberlakukan sejak invasi Rusia pada Februari 2022.
Zelenskiy menepis klaim Trump yang mengatakan bahwa popularitasnya hanya sekitar empat persen.
Baca Juga: Gen Z Wajib Tahu! Strategi Jitu Menghadapi Atasan dan Rekan Kerja Toxic
Ia merujuk pada jajak pendapat terbaru yang menunjukkan tingkat dukungan masyarakat terhadapnya mencapai 63 persen.
"Pernyataan itu bukan sekadar kesalahan, tetapi bagian dari penyebaran informasi yang menyesatkan," kata Zelenskiy, menegaskan bahwa narasi semacam itu kerap digunakan Rusia untuk mendiskreditkan kepemimpinannya.
Sikap Ukraina terhadap Kesepakatan Mineral
Selain isu kepemimpinan, hubungan Ukraina dengan Amerika Serikat juga diuji dengan pembicaraan terkait sumber daya mineral penting.
Artikel Terkait
Serangan Udara Israel Tewaskan Tiga Polisi Palestina di Gaza, Gencatan Senjata Kembali Terancam
Serangan Israel di Tepi Barat: Ribuan Warga Palestina Mengungsi, Infrastruktur Hancur
Ketegangan Meningkat, Trump Kecam Zelenskiy dan Ubah Kebijakan AS terhadap Ukraina
Keputusan Mengejutkan: AS Enggan Dukung Resolusi PBB soal Invasi Rusia ke Ukraina
Perubahan Sikap Trump: Rusia Disebut Sebagai Penyerang, Ukraina Siapkan Kesepakatan Mineral dengan AS