"Kasus ini menjadi pengingat bahwa prosedur yang ada harus dijalankan dengan disiplin tinggi untuk mencegah penyalahgunaan senjata," ungkap Amelia.
Selain itu, Amelia menyoroti risiko tinggi dalam penugasan pasukan elite, seperti Kopaska, sebagai ajudan pejabat.
Menurutnya, tanpa pengawasan ketat, hal ini dapat berujung pada pelanggaran serius.
Baca Juga: Tak Boleh Terlewat, Berikut Tips Gaya Hidup Sehat untuk Gen Z di Era Digital
Ia juga menekankan pentingnya proses hukum yang transparan dan akuntabel untuk menjaga kepercayaan publik terhadap institusi TNI.
"Pemecatan secara tegas dan terbuka harus menjadi langkah selanjutnya agar mencerminkan kedisiplinan dan keadilan di tubuh TNI," tegasnya.
Amelia menutup pernyataannya dengan menyoroti pentingnya independensi badan peradilan militer dalam menangani kasus ini.
"Penegakan hukum yang sesuai dengan undang-undang adalah kunci menjaga integritas TNI dan kepercayaan masyarakat," pungkasnya.
Baca Juga: Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja, Posisi Mulia Teller dan Customer Service Development Program
Kasus ini menjadi pengingat serius bahwa kedisiplinan dan pengawasan terhadap penggunaan senjata api di kalangan aparat harus terus diperketat untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.***(LL)