ESENSI.TV, SUMATERA - Gelombang bencana banjir dan tanah longsor yang melanda berbagai wilayah di Sumatra memaksa ratusan ribu warga bertahan di lokasi pengungsian.
Untuk memastikan kebutuhan pangan para penyintas terpenuhi, Kementerian Sosial (Kemensos) mengerahkan personel, logistik, dan mendirikan puluhan dapur umum yang mampu beroperasi selama 24 jam.
Upaya ini menjadi salah satu respons terpadu pemerintah dalam menangani kondisi darurat yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
30 Titik Dapur Umum Beroperasi, Mampu Sajikan 80 Ribu Porsi Sehari
Kemensos menyiapkan 30 dapur umum di wilayah terdampak, dengan kapasitas lebih dari 80.000 porsi makanan setiap hari.
Baca Juga: Update Terbaru BNPB, Korban Banjir dan Longsor Sumatera Capai 604 Meninggal, 464 Hilang
Dapur-dapur tersebut dikelola bersama lebih dari 500 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang terlibat dalam proses evakuasi hingga penyajian makanan.
Mensos Saifullah Yusuf menjelaskan bahwa sejak hari pertama bencana, pendirian dapur sudah dilakukan dan akan terus berjalan sesuai kebutuhan di lapangan.
Bantuan yang disalurkan berasal dari berbagai instansi pemerintah dan pihak swasta.
Kemensos mengirim berbagai kebutuhan penting, mulai dari bahan pangan, makanan siap saji, pakaian ibu dan anak, obat-obatan, tenda, matras, hingga selimut sebagai bagian dari bufferstock.
Total bantuan dari seluruh instansi yang telah tersalurkan disebut hampir mencapai Rp25 miliar.
Baca Juga: Saat Dunia Terlambat Datang, Para Pengungsi di Sudan Justru Menjadi Penolong Satu Sama Lain
Hingga 1 Desember, Kemensos mencatat bahwa nilai bantuan bufferstock yang sudah didistribusikan ke tiga provinsi mencapai sekitar Rp14,5 miliar.
Selain itu, layanan Bantuan Bahan Natura melalui dapur umum dan dapur mandiri tercatat bernilai sekitar Rp4,5 miliar.