ESENSI.TV, JAKARTA - Di tengah upaya penegakan hukum dan pencegahan ekstremisme, ancaman aksi terorisme di Indonesia masih menunjukkan pola yang mengkhawatirkan.
Salah satu tren terbaru yang menjadi perhatian aparat adalah menyasar kelompok usia muda sebagai target rekrutmen.
Polri mengungkap bahwa kelompok radikal kini semakin agresif memanfaatkan media sosial untuk mempengaruhi dan mengarahkan anak-anak agar terlibat dalam rencana aksi teror.
Dalam konferensi pers pada Selasa (18/11/2025), Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko menyampaikan bahwa Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror telah menggagalkan lima rencana aksi teror yang melibatkan anak-anak.
Baca Juga: Staycation Seru di Mamifokobo Cipanas, Perpaduan Hotel Modern dan Glamping Kekinian
Total terdapat 110 anak berusia 10–18 tahun yang berhasil dicegah dari keterlibatan lebih jauh setelah direkrut oleh lima tersangka teroris yang kini sudah ditangkap.
Rangkaian Intervensi Densus 88
Brigjen Trunoyudo merinci beberapa intervensi penting yang dilakukan sepanjang 2024–2025:
1. Aksi Teror di Banten (Akhir 2024)
Densus 88 menggagalkan rencana aksi teror yang hendak dilakukan sejumlah anak yang telah terpapar paham radikal. Aksi tersebut diketahui telah memasuki tahap persiapan.
2. Rencana Aksi di Bali dan Sulawesi Selatan (Mei 2025)
Pada pertengahan 2025, aparat kembali melakukan intervensi untuk mencegah anak-anak teradikalisasi yang berencana melancarkan serangan di dua wilayah berbeda, yakni Bali dan Sulawesi Selatan.
3. Intervensi Terhadap 29 Anak di 17 Provinsi (September 2025)