polhukam

Panas Dibilang Malas, Pertamina Balas Sindiran Menkeu Soal Proyek Kilang yang Macet

Minggu, 19 Oktober 2025 | 09:00 WIB
Direktur Pertamina, Agung Wicaksono. (Foto: Instagram @agungwicak.agw)

ESENSI.TV, JAKARTA - PT Pertamina buka suara menanggapi pernyataan Menteri Keuangan Purbaya yang menuding perusahaan pelat merah itu “malas” membangun kilang minyak. 

Pernyataan tersebut sempat menyedot perhatian publik karena menyangkut proyek strategis nasional yang krusial untuk kemandirian energi Indonesia. 

Manajemen Pertamina mengklaim bahwa proyek pembangunan kilang tetap berjalan dan tengah dikebut penyelesaiannya.

Direktur Pertamina, Agung Wicaksono, mengatakan bahwa pihaknya saat ini fokus menuntaskan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, salah satu proyek prioritas nasional, yang ditargetkan rampung pada November 2025. 

Baca Juga: Deretan Olahraga Favorit Gen Z yang Lagi Hits di Kalangan Anak Muda

Proyek tersebut diharapkan menjadi tonggak peningkatan kapasitas pengolahan minyak dalam negeri, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap impor BBM.

“Masing-masing dari kami punya tantangan dan pekerjaan rumah, mulai dari transformasi SPBU, peningkatan produksi, hingga pembangunan kilang. Jadi kalau dibilang kami malas-malesan, rasanya tidak tepat. Kalau malas, tidak mungkin kami panas-panasan di lapangan bangun kilang,” ujar Agung, dikutip dari Instagram @fakta.indo pada Minggu, 19 Oktober 2025.

Pernyataan Agung muncul setelah sebelumnya Menkeu Purbaya menyoroti lambatnya pembangunan kilang Pertamina. 

Ia menyebut kondisi ini berimbas pada meningkatnya impor bahan bakar, membengkaknya subsidi energi, serta tekanan terhadap neraca perdagangan.

Baca Juga: Waspada! Inilah Penyebab Gagal Ginjal yang Sering Disepelekan Banyak Orang

“Pertamina janji akan bangun tujuh kilang baru dalam waktu lima tahun sejak 2018. Tapi sampai sekarang kan tidak ada satu pun. Jadi bapak DPR tolong kontrol mereka juga. Karena kita rugi besar. Kita impor dari mana? Dari Singapura,” ujar Purbaya dalam rapat dengan DPR.

Sebagai informasi, pembangunan kilang minyak di Indonesia bukan hal baru, tetapi perkembangan infrastrukturnya terbilang lambat dalam beberapa dekade terakhir.

Kilang minyak pertama dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1889 di Wonokromo, Surabaya. 

Kilang kedua, di Dumai, Riau, baru menyusul dibangun pada 1969 dan beroperasi pada 1971.

Halaman:

Tags

Terkini