Senin, 22 Desember 2025

Menkeu Purbaya Pastikan KSSK Perkuat Sinergi Demi Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi 2025

Photo Author
- Selasa, 4 November 2025 | 16:00 WIB
Menkeu Purbaya pastikan KSSK jaga stabilitas keuangan dan dorong pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global. (Foto: kemenkeu.go.id)
Menkeu Purbaya pastikan KSSK jaga stabilitas keuangan dan dorong pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global. (Foto: kemenkeu.go.id)

ESENSI.TV, JAKARTA - Di tengah dinamika ekonomi global yang masih diliputi ketidakpastian, pemerintah memastikan kondisi sistem keuangan nasional tetap solid dan berfungsi optimal dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus memperkuat koordinasi lintas lembaga agar stabilitas sektor keuangan tetap terjaga pada triwulan III tahun 2025, sekaligus menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam konferensi pers hasil Rapat Berkala KSSK IV Tahun 2025 yang digelar di Jakarta pada Senin (3/11), Menkeu menyampaikan bahwa KSSK, yang beranggotakan Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), telah melakukan evaluasi mendalam terhadap kondisi perekonomian dan sistem keuangan terkini.

Baca Juga: Tragis! Niat Numpang Istirahat di Masjid, Mahasiswa Yatim Justru Tewas Dikeroyok Tiga Pria di Sibolga

Rapat tersebut menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap risiko global, sekaligus memperkuat sinergi kebijakan antarlembaga.

“Stabilitas sistem keuangan triwulan III tahun 2025 tetap terjaga dan mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi, dengan terus mewaspadai berbagai risiko global,” ujar Menkeu Purbaya.

Dinamika Ekonomi Global Masih Berisiko, Namun Ada Sinyal Perbaikan

KSSK menyoroti bahwa tantangan global masih membayangi, terutama akibat kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS) yang meningkatkan ketidakpastian perdagangan dunia.

Aktivitas ekonomi AS yang melambat berdampak pada pelemahan pasar tenaga kerja, mendorong bank sentral AS (The Fed) memangkas suku bunga acuan (Fed Funds Rate) sebesar 25 basis poin pada Oktober 2025 ke kisaran 3,75–4 persen.

Kondisi serupa juga terjadi di kawasan Eropa, Jepang, Tiongkok, dan India, di mana pemulihan ekonomi masih tertahan akibat lemahnya konsumsi rumah tangga, meskipun berbagai stimulus telah digulirkan pemerintah masing-masing. Namun demikian, prospek global menunjukkan perbaikan.

Baca Juga: Kelaparan Mengerikan Mengancam Sudan: Darfur dan Kordofan Terjebak dalam Krisis Kemanusiaan

Dana Moneter Internasional (IMF) dalam laporan terbarunya merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2025 menjadi 3,2 persen, naik dari proyeksi sebelumnya sebesar 3 persen.

“Pertumbuhan ini memang sedikit lebih rendah dibandingkan tahun 2024 yang berada di level 3,3 persen, namun didorong oleh kondisi keuangan yang lebih longgar, kesepakatan dagang baru antara AS dan mitra utamanya, serta ekspansi fiskal di sejumlah negara berkembang,” ujar Purbaya.

Ekonomi Indonesia Tetap Kuat dan Tumbuh Positif

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X