Tampik Isu Gaji DPR Naik Rp100 Juta, Puan Maharani: Bukan Naik, Hanya Tunjangan Rumah Rp50 Juta

ESENSI.TV, JAKARTA - Isu tentang anggota DPR yang menerima gaji hingga Rp100 juta per bulan belakangan menjadi bahan perbincangan panas di media sosial. 

Publik ramai mempertanyakan angka fantastis tersebut, terutama di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang belum sepenuhnya stabil.

Namun, Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan bahwa tidak ada kenaikan gaji pokok bagi anggota dewan. 

Menurutnya, yang terjadi hanyalah perubahan fasilitas, rumah dinas yang sebelumnya disediakan pemerintah kini diganti dengan tunjangan perumahan senilai Rp50 juta per bulan.

Baca Juga: Semua Hancur dalam Sekejap, Banjir Bandang Pakistan Tewaskan 365 Orang

“Tidak ada kenaikan gaji. DPR sekarang tidak lagi mendapat rumah jabatan, jadi diganti kompensasi berupa uang rumah. Itu saja,” jelas Puan saat ditemui di Jakarta, dikutip dari Instagram @fakta.indo pada Rabu, 20 Agustus 2025. 

Pernyataan ini juga diperkuat oleh Sekretaris Jenderal DPR, Indra Iskandar, yang menyebut isu kenaikan gaji hingga Rp100 juta adalah keliru. 

Menurutnya, tunjangan perumahan berbeda dengan gaji pokok anggota DPR.

Isu ini mencuat setelah anggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin, secara blak-blakan menyebutkan bahwa total penghasilan bersih anggota DPR bisa menembus lebih dari Rp100 juta per bulan. 

Ia menjelaskan bahwa tambahan Rp50 juta berasal dari kompensasi rumah dinas yang kini sudah tidak diberikan lagi. “Kan, tidak dapat rumah. Dapat rumah itu tambah Rp50 juta. Jadi take home pay itu lebih dari Rp100 juta, so what gitu loh,” kata Hasanuddin pada Selasa (12/8).

Baca Juga: Mbappe Jadi Penyelamat, Real Madrid Amankan Tiga Poin Perdana di LaLiga Lawan Osasuna

Hasanuddin juga menegaskan bahwa jumlah tersebut sudah sangat mencukupi. Jika dirata-rata, penghasilan bersih anggota DPR setara dengan Rp3 juta per hari. 

Pernyataan itu kemudian memicu reaksi keras dari publik yang menilai jumlah tersebut sangat fantastis, berbanding terbalik dengan tanggung jawab yang dipikul anggota DPR.

Terlebih jika dibandingkan dengan masih banyaknya kehidupan masyarakat Indonesia yang jauh dari kata sejahtera.