“Enggak ada satupun pasal yang memperbolehkan militer terlibat langsung. Dari sini kami menduga ada penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh Dedi Mulyadi,” tuturnya.
Gebrakan Gubernur yang lebih dikenal dengan julukan KDM tersebut memang menuai pro dan kontra.
Namun, kebanyakan dari netizen mendukung dan memberikan komentar positif mereka karena memilai program tersebut memang bermanfaat untuk mendisiplinkan anak.
"Anda ini wali murid atau wali ormas sih? Siapa yang maksa? Para siswa ini dikirim atas permintaan orang tua dan ada surat yang ditandatanganin orang tua ketika anaknya dititipkan untuk masuk pendidikan di barak. KDM cuma ingin membantu dan memberikan solusi," ungkap salah satu netizen.
Baca Juga: Kekhawatiran Meningkat, Warga India dan Pakistan Panik Timbun Makanan hingga Mengungsi
"Bapak pernah ke kantor polisi tidak??? Saya pernah ke kantor polisi anak2 ditangkap ternyata mereka tawuran. Korbannya meninggal sampai kepalanya pecah otaknya keluar. Apa itu soal di dengar dan mendengar??? Itu bukan lagi persoalan kenakalan karena tidak didengar tapi itu kenakalan yg sudah diluar batas," ungkap netizen yang lain.
"Indonesia ini susah maju memang, karena kalau ada program yang jelas jelas bagus, ada saja oknum yang buat seolah ini tidak bagus dan dihentikan. Terlalu banyak mafia di negeri ini," komentar netizen lainnya.***(LL)
Artikel Terkait
Diduga Kendalikan Peredaran Psikotropika dari Grup WhatsApp, Artis Jonathan Frizzy Resmi Jadi Tersangka
Ramai TKA Masuk Sultra dengan Visa Wisata, DPR Desak Pemerintah Bertindak Tegas
Belasan Rumah Terbakar Secara Misterius, Warga Sukabumi Tangkap Bocah 9 Tahun yang Diduga Terinspirasi Game Online
Pendekatan Militer untuk Siswa Bermasalah di Jabar Dapat Respons dari PKTA: Bertentangan dengan Prinsip Perlindungan Anak
Kesal karena Parkir Sembarangan, Pemilik Salon di Tambun Selatan Dianiaya Usai Kempeskan Ban