Kemudian dikenallah generasi keempat yang dikenal dengan VacΔ6 or OrthopoxVac. Generasi terbaru ini merupakan modifikasi genom vaccinia virus melalui delesi yang ditargetkan pada materi genetik yang bertanggung jawab pada protein yang berhubungan dengan virulensinya (“encoding virulence protein”).
Selain itu, juga ada vaksin lain yang sedang dalam proses pengembangan, antara lain melalui mekanisme mRNA seperti perkembangan terkini berbagai vaksin seperti antara lain mekanisme yang sama untuk vaksin COVID-19. Vaksin dengan pendekatan terbaru untuk mpox and smallpox ini antara lain menggunakan “lipid encapsulated mRNA-based vaccines”.
Sehubungan dengan mpox sekarang ini maka ada beberapa vaksin yang mendapat lisensi di beberapa negara. Vaksin MVA-BN pada tahun 2019 di setujui digunakan untuk pencegahan mpox di Amerika Serikat dan Kanada. Lalu pada 22 Juli 2022 maka Uni Eropa juga menyetujui penggunaan vaksin MVA-BN untuk pencegahan mpox pada orang dewasa dan tidak (atau belum) pada yang berusia di bawah 18 tahun.
Baca Juga: Keluarga dan Korban Vaksin Covid-19 Tuntut Astrazeneca Rp2 T
Di sisi lain, di tahun 2022 itu Amerika Serikat menyetujui penggunaan vaksin ini pada usia di bawah 18 tahuh, walaupun masih dalam status “emergency use authorization”. Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat juga telah menyetujui penggunaan vaksin ACAM2000 untuk imunisasi mpox, kendati masih dalam status khusus pula dalam “Expanded Access Investigational New Drug protocol”. Negara lain, di Jepang maka vaksin LC16m8 pada Agustus 2022 mendapat lisensi untuk pencegahan mpox.
Secara umum WHO menyampaikan dua pendekatan vaksinasi mpox. Pertama adalah bentuk vaksinasi pencegahan bagi petugas laboratorium yang bekerja dengan orthopoxviruses, dan kedua adalah bagaimana vaksinasi sebagai respon kejadian luar biasa mpox seperti yang terjadi sekarang ini di beberapa negara. Walaupun di negara kita belum dilaporkan varian baru Clade 1b virus mpox tapi kan di Thailand sudah ada, jadi jelas perlu waspada. Kita tunggu kebijakan pemerintah tentang bagaimana program vaksinasi mpox yang direncanakan di negara kita, dan bagaimana pelaksanaannya di lapangan. ***
Prof Tjandra Yoga Aditama
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara
Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit serta Kepala Balitbangkes
Penerima Rakyat Merdeka Award 2022 bidang Edukasi dan Literasi Kesehatan Masyarakat
Penerima Rekor MURI April 2024 sebagai penulis artikel COVID-19 terbanyan di media massa
Artikel Terkait
Ekspor Turun Hingga 50%, Pemerintah Diminta Gencarkan Sosialisasi Virus Demam Babi
Kematian Manusia Pertama Akibat Virus Oz
Virus Nipah Potensi Masuk Indonesia, Kenali Gejala Awalnya Dari Sekarang!
Kemenkes Terbitkan Surat Edaran Kewaspadaan Terhadap Virus Nipah
WHO Luncurkan Cara Pengendalian Virus Hepatitis E dan Diabetes
Rasakan Khasiat Minyak Pohon Teh untuk Melindungi Diri dari Virus
Ilmuan di Seluruh Dunia Marah, Peneliti China Ciptakan Mutan Virus Corona 100% Mematikan
WHO Luncurkan CoViNet, Jaringan Global Untuk Virus Corona
BRIN Ciptakan Biosensor Portabel untuk Deteksi Virus, Ini Keuntungannya
Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Akibat Terinfeksi Virus Ngorok