Ini bukan sekadar persoalan lingkungan, tetapi persoalan sosial dan ekonomi yang memengaruhi jutaan orang.
Penelitian mutakhir menunjukkan bahwa pemanasan permukaan laut meningkatkan energi badai tropis. Asia Tenggara, termasuk Indonesia, kini menghadapi badai dengan curah hujan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dekade sebelumnya.
Sedikitnya ada beberapa hal yang perlu dipahami masyarakat dalam kondisi seperti ini, yaitu jumlah badai mungkin tidak meningkat drastis namun intensitas dan daya rusaknya meningkat secara signifikan.
Inilah mengapa banjir dan longsor kini bisa terjadi dengan cepat, bahkan di wilayah yang sebelumnya dianggap aman.
Baca Juga: Menang dengan Cara Tak Lazim, Arsenal Unggul Berkat Kesalahan Fatal Wolves
Peran Strategis ESDM
Perubahan iklim sering dipersepsikan sebagai urusan lingkungan semata. Padahal, akar masalah dan solusi utamanya sangat terkait dengan sektor energi.
Energi merupakan penyumbang emisi, dan sebagian besar emisi gas rumah kaca berasal dari pembangkit listrik berbasis fosil, transportasi, serta industri berbasis energi. Artinya, kebijakan energi adalah kebijakan iklim.
Sebagaimana diketahui, energi merupakan tulang punggung ketahanan bencana. Sebab itu dalam setiap bencana listrik menentukan hidup-mati rumah sakit. Energi juga memastikan sistem peringatan dini bekerja optimal, dan pemulihan ekonomi bergantung pada pasokan energi.
Dalam hal ini, Kementerian ESDM berada di posisi kunci untuk memastikan sistem energi Indonesia memiliki emisi rendah, tangguh terhadap bencana, dan adaptif terhadap perubahan iklim.
Baca Juga: Hadapi Puncak Musim Hujan, Bupati/Walikota Se-Sumut Diimbau Perkuat Mitigasi Bencana
Mitigasi berarti mengurangi emisi gas rumah kaca agar laju pemanasan global melambat. Dalam konteks ini transisi energi bersih bukan pilihan, melainkan keharusan.
Berikutnya, energi terbarukan membantu menurunkan emisi sekaligus diversifikasi energi, dan kebijakan energi rendah karbon selaras dengan komitmen Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia.
Sementara itu, adaptasi berarti mempersiapkan sistem agar tetap berfungsi di tengah perubahan iklim. Diantaranya, mempersiapkan infrastruktur energi tahan banjir dan panas ekstrem. Lalu pembangkit listrik yang aman di wilayah rawan, serta sistem cadangan energi untuk kondisi darurat.
Prinsipnya, Kementerian ESDM berperan penting dalam menjembatani mitigasi dan adaptasi secara simultan.
Baca Juga: Fakta! Mobil Bensin Sisa Pasar Domestik China Kini Membanjiri Negara Berkembang
Artikel Terkait
Tak Perlu Takut! Begini Cara Aman Berkendara Pakai Mobil Listrik di Saat Hujan
Penyebab Motor Sering Mogok Saat Hujan dan Cara Mengatasinya
Biar Tetap Aman Saat Musim Hujan Datang, Ini 6 Cek Rutin Mobil yang Wajib Dilakukan
5 Penyakit Berbahaya yang Harus Diwaspadai Ketika Musim Hujan Mulai Tiba
Hujan Deras Bukan Halangan, Begini Cara Mengatur Kecepatan Mobil yang Benar