Air banjir dapat mencemari makanan dan air minum, memicu diare, muntah, dan infeksi usus. Anak-anak lebih rentan terhadap dehidrasi akibat diare.
Pencegahannya adalah memastikan air minum bersih, makanan dimasak hingga matang, serta rutin mencuci tangan dengan sabun setelah membersihkan rumah.
4. Infeksi Kulit
Kulit yang kontak langsung dengan air banjir berisiko mengalami ruam, gatal, dan infeksi bakteri atau jamur.
Luka kecil juga mudah terinfeksi. Membersihkan kulit dengan sabun antibakteri dan mengeringkan area yang basah adalah langkah penting untuk mencegah infeksi kulit.
5. DBD (Demam Berdarah Dengue)
Setelah banjir, genangan air di sekitar rumah bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti. Hal ini meningkatkan risiko DBD meskipun banjir sudah surut.
Baca Juga: Pemerintah Kerahkan Empat Pesawat Bantuan, Respons Cepat Prabowo untuk Krisis Bencana di Sumatera
Pencegahan meliputi menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, menggunakan lotion antinyamuk, dan menjaga lingkungan tetap bersih dari genangan.
Kesimpulannya, setelah banjir surut, tubuh masih rentan terhadap berbagai penyakit. Langkah preventif seperti menjaga kebersihan diri, lingkungan, serta memperhatikan air dan makanan sangat penting.
Dengan waspada dan melakukan pencegahan sejak dini, risiko penyakit pasca banjir bisa diminimalkan dan kesehatan tetap terjaga.***