ESENSI.TV, KESEHATAN - Karbohidrat sering dianggap sebagai musuh utama bagi penderita diabetes karena berpotensi meningkatkan kadar gula darah. Padahal, karbohidrat tetap dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi utama.
Kuncinya bukan menghindari total, melainkan memilih jenis yang tepat dan mengatur porsinya secara bijak.
Secara umum, karbohidrat terbagi menjadi dua jenis, yakni sederhana dan kompleks.
Karbohidrat sederhana seperti gula pasir, roti putih, dan nasi putih cepat diserap tubuh dan menyebabkan lonjakan gula darah.
Baca Juga: Serangan Israel Tewaskan Komandan Iran, Diplomasi Nuklir Mandek dan Korban Sipil Terus Bertambah
Sementara itu, karbohidrat kompleks seperti nasi merah, oats, quinoa, dan sayuran berserat tinggi dicerna lebih lambat dan cenderung menjaga kestabilan glukosa dalam darah.
Penderita diabetes sangat disarankan memilih karbohidrat dengan indeks glikemik rendah hingga sedang.
Indeks glikemik adalah ukuran seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi.
Karbohidrat kompleks memiliki nilai indeks glikemik lebih rendah, sehingga memberikan efek kenyang lebih lama dan menghindari lonjakan gula darah mendadak.
Baca Juga: Alarm Mobil Bunyi Terus? Ini Cara Mematikan dan Mengatasi Penyebabnya
Jumlah karbohidrat yang aman dikonsumsi bervariasi tergantung kebutuhan kalori, aktivitas fisik, dan tingkat keparahan diabetes.
Namun, sebagian besar ahli gizi menyarankan bahwa 45–60 gram karbohidrat per makan masih bisa ditoleransi dengan baik jika berasal dari sumber sehat.
Selain memperhatikan jenis dan jumlahnya, cara mengolah makanan juga berpengaruh.
Karbohidrat yang dimasak berlebihan atau terlalu lunak cenderung lebih cepat menaikkan gula darah.